TEMPO.CO, Jakarta - Hingga Ahad, 5 Agustus 2012 sore ini, motif penembakan kaca jendela halte bus Transjakarta, yang sudah terjadi tujuh kali, masih belum jelas. Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta, Muhammad Akbar, mengatakan tidak mau menduga-duga penyebab rentetan aksi kriminal tersebut.
Akbar mengakui, BLU memang memiliki sejumlah masalah. Namun, bukan berarti itu dapat langsung dikaitkan dengan peristiwa penembakan. "Masalah pasti ada. Tapi soal motif (penembakan) terkait masalah itu, saya tidak bisa menduga-duga," ujarnya ketika dihubungi, Ahad, 5 Agustus 2012.
Akbar menunjuk kasus tabrakan bus Transjakarta yang kerap terjadi, sebagai salah satu kemungkinan motif. Juga sterilisasi jalur bus yang sering memicu keributan serius dengan pengguna jalan. "Apakah semua itu ada kaitannya, saya tidak tahu," dia menegaskan lagi.
Sedangkan Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Dian Perri belum bisa bicara banyak. Dia menyatakan masih menyelidiki kasus ini. "Motifnya masih kami selidiki."
Tiga dari tujuh kali penembakan terjadi di wilayah Jakarta Timur. Tiga kali pula terjadi di kawasan Jakarta Selatan, dan satu kali di Jakarta Pusat. Pada insiden pertama, 20 Juli 2012 lalu, kaca jendela Halte Salemba UI pecah berantakan. Pada 3 Agustus, insiden yang sama terulang lagi, menyasar Halte Tebet BKPM arah Pluit.
Sehari setelahnya, 4 Agustus, rangkaian Halte di Jalan MT Haryono jadi korban, yaitu Halte Pancoran Tugu, Cikoko Stasiun Cawang, dan Cawang Ciliwung. Semua halte itu mengarah ke Pinang Ranti.
ATMI PERTIWI
Berita Terpopuler:
Pintu KPK Digembok, Pengamanan Siaga
KPK: Langkah Polisi Persulit Kami
KPK Siap Layani Tantangan Polisi
Perenang Keturunan Jawa, Idola Baru Belanda
Begini Jaringan Pornografi Anak Itu Terendus
SBY Salahkan Pemberitaan Media Soal Rohingya
Polisi Bersenjata Serbu Rumah Miley Cyrus
Jaringan Pornografi dan Kanibalisme Anak Terkuak
SBY Diminta Tak Minta Maaf pada Korban 1965
Rhoma Irama: Tak Akan Ada Penggalangan Massa