TEMPO.CO , Jakarta: Ekonom dan Head of Global Markets HSBC, Ali Setiawan, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingg akhir tahun akan mencapai level 6,1 persen, tidak jauh dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan kedua sebesar 6,4 persen
"Kami memprediksi pertumbuhan ekonomi masih pada kisaran level 6,1 persen. Ini berbeda dengan pemerintah yang menargetkan pencapaian 6,5 persen di akhir tahun," ujar Ali, saat ditemui di kantor HSBC di gedung World Trade Center, Jakarta Pusat.
Ali memaparkan, perhitungan HSBC didasarkan pada pelemehan ekonomi global, terutama di Cina. Indonesia masih terlalu banyak bergantung pada kondisi ekonomi negara lain, terutama dalam hal ekspor impor. Alhasil, ketika negara lain melemah, Indonesia ikut mengalami dampaknya.
"Misalkan ekonomi Cina melemah 1 persen saja, efeknya akan sampai ke Indonesia," ujar Ali menegaskan.
Dia menyebutkan, Indonesia pada Juli 2012 mengalami defisit perdagangan. Defisit perdagangan terbesar adalah dengan Cina, yaitu sebesar US$ 1,3 miliar, disusul Jepang dengan nilai defisit perdagangan US$ 665 juta.
Menurut dia, defisit perdagangan itu kemungkinan akan bertahan hingga akhir tahun dengan nilai lebih besar dari 1 persen. Karena itu, ia menilai Indonesia harus waspada dan berupaya mencegah defisit perdagangan tidak mencapai angka lebih dari 2 persen.
"Pemerintah harus mencegah defisit perdagangan tidak lebih dari 2 persen. Namun, kalau melihat defisit Juli ini, memang ada kemungkinan akan lebih besar dari 1 persen. Makanya harus waspada, terutama terkait dengan Cina ," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo yakin bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 6 persen selama 2012.
Agus menyambut baik realisasi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4 persen pada triwulan II 2012. Menurut dia, pencapaian itu adalah suatu hal yang patut disyukuri. Bahkan itu adalah suatu hal yang di luar perkiraan Pemerintah. "Itu suatu kondisi yang patut disyukuri karena itu bisa dicapai pada saat neraca perdagangan kita sangat tertekan," tegas dia.
ISTMAN MP
Terpopuler:
Dahlan: Satelit Gagal Luncur, Itu Sudah Resiko
1 Juta Buruh Ancam Mogok Pasca-Lebaran
Telkom Tunggu Konfirmasi Hilangnya Satelit
Ini Kesepakatan Tim 7 Soal Jembatan Selat Sunda
Survei: Konsumsi Rokok Lebih Tinggi Ketimbang Susu
Soal Jembatan Selat Sunda, Ada Perjanjian Khusus
Produksi Sel Surya, Len Kucurkan Rp 434 Miliar
Presiden Tak Puas Ekonomi Cuma Tumbuh 6,4 Persen
Kantor AirAsia Regional Pindah ke Jakarta
Penukaran Uang Baru di Yogyakarta Tembus Rp 1 Triliun