TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan membuka Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu. Posko tersebut berada di Ruang Nanggala, Gedung Cipta Lantai 7, Kementerian Perhubungan. "Sebenarnya puncak arus balik itu H+5, tapi posko tetap ada sampai H+7 Lebaran," ujar Menteri Perhubungan, Evert Ernest Mangindaan, di posko tersebut, Jumat, 10 Agustus 2012. Mangindaan mengatakan, setiap provinsi akan menyediakan posko-posko untuk layanan di jalur-jalur mudik.
Menurut dia, jumlah posko terbanyak berada di Pulau Jawa serta Sumatera. Ia memberi contoh, Jawa Tengah menyediakan 53 posko. Sedangkan di Jawa Barat, kata Mangindaan, terdapat sekitar 30 posko. Melalui posko-posko itu, petugas dapat memantau pergerakan seluruh moda, yaitu sarana transportasi laut, udara, darat, termasuk kereta api.
Selain itu, Mangindaan menuturkan, Kementerian juga berkoordinasi dengan kepolisian, Kementerian Pekerjaan Umum, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui posko tersebut. Ia memandang penggunaan peralatan elektronik menjadikan pemantauan efisien, karena informasi di lapangan bisa diperoleh dengan cepat. Posko yang berada di Kementerian Perhubungan dilengkapi fasilitas pemantauan dengan closed circuit television (CCTV) serta global positioning system (GPS).
Ia mengatakan CCTV terpasang di beberapa lintasan jalan, stasiun, bandara, pelabuhan laut, dan pelabuhan penyeberangan. Sedangkan GPS terpasang di bus serta kapal milik Pelni. Dengan informasi seketika tersebut, kata Mangindaan, masalah yang muncul di jalur mudik dapat segera diketahui.
Pagi ini Mangindaan memimpin apel siaga sebelum membuka Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu. Saat apel, Mangindaan menyampaikan beberapa kemungkinan hambatan yang muncul di jalur-jalur mudik. Ia mengatakan potensi rawan gangguan lalu lintas dijumpai di pasar tumpah, lokasi wisata, serta perlintasan sebidang di antara jalan dan jalan rel di jalur utama serta jalur alternatif untuk angkutan Lebaran tahun ini. Mangindaan juga mengungkapkan, peningkatan penggunaan sepeda motor dan mobil pribadi akan berdampak pada tingkat kerawanan kecelakaan.
Untuk mengantisipasi penumpang yang tidak terangkut di stasiun kereta api, Mangindaan mengatakan perlu disiapkan bus-bus di stasiun untuk para penumpang tersebut. Dalam apel tersebut juga dilakukan simulasi kondisi bahaya saat mudik. Simulasi yang dilakukan adalah simulasi keadaan darurat saat bus kebakaran. Dalam simulasi tersebut, dilaksanakan demonstrasi cara-cara penyelamatan diri saat terjebak dalam bus yang terbakar, termasuk memecahkan kaca bus.
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler:
Gubernur Fauzi Bowo Bungkam Soal Video di Youtube
Rhoma Irama, Kanan-Kiri Kena Jerat Hukum
Ahmad Yani: Bambang Widjajanto Jangan Seperti Preman
Kunjungi Korban Kebakaran, Fauzi Sindir Jokowi
Unsur Pidana Rhoma Irama Terbukti
Panwaslu: Celotehan Foke Melanggar Etika Politik
Robert Pattinson Ogah Bertemu Kristen Stewart
Santri Relawan Fauzi Bowo Dipukul di Jelambar Baru
Begini Nasehat SBY Kepada KPK dan Polri
Istri Kim Jong Un Pakai Tas Seharga 1,8 Juta Won