TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang baru menjabat Juni 2012 langsung mendapat sorotan publik. Dokter spesialis anak yang menggantikan Endang Sedyaningsih ini "diomeli" banyak orang gara-gara pernyataannya soal kondom untuk generasi muda.
Niatnya yang baik ingin mengurangi penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya malah mendapat reaksi keras dari kelompok agama dan pendidik. Mereka menuduh Nafsiah mendukung sek bebas. Bahkan gara-gara itu pula, kantornya digeruduk demonstran. Salah satu spanduk yang dibawa demonstran menyebutnya "menteri cabul".
Menanggapi hal ini, Nafsiah tetap tenang. "Apa yang kami lakukan adalah membela kesehatan masyarakat," katanya seperti dikutip dalam Majalah Tempo, edisi 13 Agustus 2012.
Menurut Nafsiah, walaupun di hulu sudah diberikan informasi, pendidikan moral, agama, dan ketahanan keluarga, nyatanya mereka tetap melakukan seks beresiko. "Maka untuk mengurangi dampak buruknya, ada pilihan: kau berhenti melakukannya atau kau melakukan, tetapi pakai kondom. Pernyataan ini kemudian diinterpretasikan bahwa saya kasih kondom kepada generasi muda."
Mantan Direktur Department of Gender and Women's Health, WHO, Swiss, 1999-2002 ini menegaskan pernyataannya itu bukan berarti tindakan pertamanya adalah memberikan kondom pada generasi muda. Untuk mencegah seks beresiko, dia menjelaskan, Kementerian Kesehatan memiliki program ABAT (Aku Bangga Aku Tahu) yang merupakan kampanye meningkatkan pengetahuan seksual.
RINA WIDIASTUTI
Berita terkait:
Menkes: Tak ada Program Kondomisasi Indonesia
Komisi Kesehatan Kritik Kampanye Kondom Menkes
Kondom di Kupang Habis, Bagaimana Nasib PSK?
Anggota Dewan Tak Percaya Kondom Kurangi AIDS
Tersangka Pencuri 726 Ribu Kondom Ditangkap