TEMPO.CO, Italia - Sepanjang jendela transfer musim panas ini, AC Milan berjuang keras membawa pulang Ricardo Kaka ke San Siro. Namun, menurut Ernesto Bronzetti, Milan tidak akan bisa mendapatkan tenaga Kaka.
Pasalnya, kata Bronzetti, Kaka mendapatkan gaji yang besar di Madrid. "Di Italia tidak mungkin untuk membayar upah bersih seorang pemain sebesar Rp 117 miliar per musim," tutur agen FIFA itu, Selasa 14 Agustus 2012. "Mulai hari ini, peluangnya untuk bergabung ke Milan adalah 0,0001 %."
Namun, Bronzetti melanjutkan, bukan berarti Kaka tidak bisa hengkang. Kaka dapat angkat kaki dari Santiago Bernabeu namun tidak untuk bergabung dengan Milan. "Sudah ada klub yang telah melakukan kontak dengan Kaka yakni New York Red Bulls," ujarnya. "Tapi Kaka ingin tinggal di Eropa."
Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani, sebelumnya juga sempat mengatakan sangatlah sulit untuk mendatangkan Kaka. Penyebabnya adalah gaji Kaka yang terlampau tinggi buat Il Diavolo Rosso. "Galliani telah melakukan hal yang benar. dia tidak ingin memberikan harapan palsu pada para fans," ucap Bronzetti.
Kaka memang pernah menjadi idola di Milan kala masih bermain dari musim 2003 hingga 2009 silam. Pria bernama lengkap Ricardo Izecson dos Santos Leite tersebut mendapat gelar pemain terbaik dunia pada 2007, menyusul kesuksesannya membawa rival abadi Inter Milan itu menjuarai Liga Champions.
Selain itu, Balzaretti mengatakan, Lassana Diarra juga memiliki masalah yang serupa dengan Kaka. "Dia menginginkan bayaran sebesar Rp 70 miliar per musim di mana ini adalah sesuatu yang tidak mungkin," ujarnya. "Saya berharap dalam beberapa tahun ke depan masalah upah ini menghilang."
FOOTBALL ITALIA | SINGGIH SOARES TONCE
Berita Terpopuler:
Kini, Panggil Mourinho
Tahun Depan, Guardiola Latih Milan?
Ferguson Bertemu Wenger, Bahas Van Persie
Usai Piala Dunia 2014, Klose Putuskan Pensiun
Messi, Ronaldo, dan Iniesta Calon Terbaik Eropa
Mancini Pakai Formasi 3-5-2, Clichy Senang
City Lepas De Jong ke Inter Milan
Toure : City Wajib Juarai Liga Champions
Persib Tunjuk Jajang Nurjaman Jadi Pelatih
Butland Segera Catat Sejarah di Timnas Inggris