Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Warga Rebutan Gerebeg Syawal  

image-gnews
Masyarakat berebut gunungan pada prosesi Grebeg Syawal di Halaman Masjid Gede, Kauman, Yogyakarta,(19/8). ANTARA/Noveradika
Masyarakat berebut gunungan pada prosesi Grebeg Syawal di Halaman Masjid Gede, Kauman, Yogyakarta,(19/8). ANTARA/Noveradika
Iklan

TEMPO.CO , Yogyakarta Ahad 19 Agustus 2012 ini, ribuan warga Yogyakarta memadati Alun-alun Keraton Yogyakarta untuk mengikuti Salat Ied yang dilanjutkan dengan tradisi Gerebeg Syawal. Dalam acara gerebeg yang digelar Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, para warga dengan sukacita berebut berbagai hasil bumi yang dibentuk menjadi gunungan raksasa.

Gerebeg Keraton dimulai pukul 10.00 WIB, sekitar tiga jam usai salat Ied. Meski demikian, para warga dan wisatawan mancanegara sudah memadati kompleks Alun-Alun sedari pagi. Tepat pukul 10, gerebeg mulai diarak keluar keraton oleh para prajurit dan abdi dalem keraton.

Gerebeg itu dibawa melalui para prajurit-prajurit keraton berseragam lengkap, menuju alun-alun, untuk kemudian dilanjutkan ke Masjid Gedhe Kauman. Sesampai di masjid, para warga secara spontan langsung merebut berbagai hasil bumi seperti palawija yang ditata secara menggunung. Dalam hitungan menit gunungan itu pun ludes.

Panitia Gerebeg, KRT Achmad Mochsein Kamaludiningrat, menjelaskan Gerebeg Syawal memang menjadi tradisi perayaan Idul Fitri di Keraton Yogyakarta usai berakhirnya puasa. Gerebeg digelar sebagai peringatan dan doa suka cita pada Tuhan, juga pengharapan akan kebijaksanaan dan panjangnya umur raja yang bertahta di Keraton Yogyakarta "Gunungan ini adalah simbol manusia yang selalu ingat pada penciptanya dan selalu melakukan kebaikan demi kesejahteraan rakyat, kata Mochsein.

Gerebeg Syawal ini merupakan satu dari tiga Gerebeg yang digelar Keraton dalam setahun. Selain Gerebeg Syawal, ada juga Gerebeg Maulud untuk peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW dan perayaan pasar rakyat Sekaten, dan Gerebeg Besar setiap perayaaan Idul Adha.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga Yogya percaya hasil bumi yang diperoleh dari gunungan Gerebeg bisa memberikan berkah bagi mereka yang mendapatkannya. Parwito, warga Magelang, Jawa Tengah, mengaku selalu mengikuti tiga Gerebeg yang diadakan Keraton setiap tahun. Supaya berkah dan tenang, katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita Terpopuler:
Diajak Sungkeman, Cucu SBY Malah Ngumpet

Ada Spanduk Dukungan Foke di Tempat Pemakaman

Pos Polisi Solo Kembali Diserang

Guru SD Unggah Foto Telanjang di Facebook

Hasil Lengkap Pertandingan Liga Inggris

Djan Faridz dan Fauzi Bowo Akur di Istana

Warga Diminta Tenang, Target Penembakan Adalah Polisi

Polisi Telusuri Kelompok Sakit Hati

Boediono Kunjungi Mega, Open House Bubar

Kumbang Hidup di Telinga Perempuan Ini 3 Tahun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ribuan Warga Padati Perayaan Lebaran Betawi

10 September 2012

Seniman tanjidor pada Perayaan Lebaran Betawi di Lapangan Eks Djabesmen, Jakarta Utara, Senin (10/9). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Ribuan Warga Padati Perayaan Lebaran Betawi

Fauzi Bowo menyerahkan kartu Jamkesda kepada 160 artis Betawi.


Jakarta Barat Pecahkan Rekor Ketupat Terbanyak

31 Agustus 2012

Sejumlah warga mengikuti tradisi Lebaran Ketupat di halaman Walikota Jakarta Barat, (30/8). Tradisi ini berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam dekorasi serta penyajian ketupat sebanyak 30 ribu ketupat dari berbagai jenis ukuran. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Jakarta Barat Pecahkan Rekor Ketupat Terbanyak

Jakarta Barat mengalahkan rekor sebelumnya, sebanyak 15 ribu ketupat di Kalimantan.


Kecelakaan Lalu Lintas Selama Lebaran 2012 Turun  

28 Agustus 2012

TEMPO/Tony Hartawan
Kecelakaan Lalu Lintas Selama Lebaran 2012 Turun  

Ada 24 kejadian kecelakaan dengan dua pemudik tewas, 47 orang luka ringan, dan kerugian material Rp 31 juta.


Pelayanan Kereta Api Lebaran Diperpanjang  

28 Agustus 2012

Pemudik menunggu keberangkatan Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (13/8). PT KAI menerapkan penjualan tiket sesuai kapasitas angkut pemudik agar tidak ada penumpang berdiri dengan tujuan menghadirkan kenyamanan. ANTARA/M Agung Rajasa
Pelayanan Kereta Api Lebaran Diperpanjang  

Kondisi angkutan kereta relatif lebih nyaman bagi pengguna kereta. Karena tidak ada kasus pencopetan, pencurian, hingga pembiusan.


25 Orang Tewas Saat Perjalanan Mudik di Banten

28 Agustus 2012

MULAI MENINGKAT. Beberapa kendaraan masuk ke dalam kapal penyeberangan dermaga di Pelabuhan Merak, Banten. Pada Jumat (26/9) malam arus lalulintas mudik yang masuk ke pelabuhan sudah mulai meningkat. ANTARA/VEGA
25 Orang Tewas Saat Perjalanan Mudik di Banten

"Jumlah angka kecelakaan arus mudik tahun ini menurun jika dibandingkan tahun lalu."


Puncak Arus Balik Terminal Pulogadung H+7  

28 Agustus 2012

Terminal Pulogadung. TEMPO/ Panca Syurkani
Puncak Arus Balik Terminal Pulogadung H+7  

Tiap 10 menit sekali ada satu bus antarkota antarprovinsi yang tiba dan menurunkan penumpang.


Kereta Api Jadi Favorit Pemudik Tahun Ini

28 Agustus 2012

Sejumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta api menunggu tibanya kereta diruang tunggu penumpang di Stasiun Senen, Jakarta, (13/08). Menurut data Kementrian Perhubungan, sepekan menjelang Lebaran tercatat telah terhitung sebanyak 578.181 orang pemudik. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Kereta Api Jadi Favorit Pemudik Tahun Ini

Tahun ini, sekitar 2 juta lebih penumpang menggunakan kereta api sebagai angkutan Lebaran.


Buka-Tutup Diklaim Ampuh Atasi Macet Jalur Selatan  

27 Agustus 2012

Polisi memberlakukan buka tutup jalan di jalur utama wisata menuju Garut di kawasan Ciaro, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/8). TEMPO/Prima Mulia
Buka-Tutup Diklaim Ampuh Atasi Macet Jalur Selatan  

Wakil Kepala Polda Jawa Barat Brigadir Jenderal Henkie Kaluara mengklaim sistem buka-tutup dan rekayasa jalur satu arah lebih ampuh mengatasi macet.


Jalur Selatan Berubah Jadi Jalur Tengkorak

27 Agustus 2012

Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Jalur Selatan Berubah Jadi Jalur Tengkorak

Kasus kecelakaan tersebut mayoritas disebabkan faktor manusia, seperti mengantuk, kecepatan tinggi dan menggunakan handphone sambil mengemudi.


2013, Polri Lebih Tegas pada Pengguna Sepeda Motor

27 Agustus 2012

Pemudik bermotor melintas Perempatan UNISMA di Jl. Raya Kalimalang, Bekasi, Minggu (26/8). TEMPO/Dhemas Reviyanto
2013, Polri Lebih Tegas pada Pengguna Sepeda Motor

Kepolisian meminta masyarakat turut melaporkan kondisi yang masih kurang di jalur-jalur mudik.