TEMPO.CO, Surabaya - Pasca-penyerangan terhadap kelompok Syiah di Dusun Nangkernang, Karang Gayam, Sampang, Minggu, 26 Agustus 2012, sejumlah pengikut Syiah terpencar-pencar menyelamatkan diri. Beberapa di antaranya bersembunyi di hutan.
"Enam korban yang bersembunyi di hutan dan dalam kondisi kelaparan dijemput oleh sukarelawan," kata Koordinator Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Jawa Timur, Andy Irfan, Selasa, 28 Agustus 2012.
Andy mengatakan pengikut Sampang yang ditemukan sukarelawan di hutan adalah tiga laki-laki, yaitu Muhyin, 21 tahun, Muhlisin (19), dan Marjuki (53). Sedangkan tiga lainnya adalah perempuan dan anak-anak, yaitu Fatimah, 49 tahun, Azizah (7), dan Hasnah (7).
"Mereka bersembunyi di hutan karena takut dan tidak berani keluar hingga kami jemput. Beberapa di antaranya mengalami luka-luka," ujarnya.
Minggu, 26 Agustus 2012, kelompok anti-Syiah menyerang dan membakar rumah pemimpin ulama Syiah, Tajul Muluk, dan 37 rumah pengikut Syiah lainnya. Akibat kejadian ini, satu orang tewas dan belasan lainnya luka-luka.
Andy mengatakan korban Syiah yang dijemput dari hutan di Nangkernang saat ini telah dibawa ke Gelanggang Olahraga Sampang untuk memulihkan kesehatan. Mereka langsung mendapatkan perawatan medis.
Ia mengatakan saat ini ada sebanyak 91 orang pengikut Syiah Sampang yang belum diketahui kabarnya oleh sanak saudara masing-masing. "Kami sedang mendata dan mencari informasi serta keberadaan para pengikut pasca-kejadian penyerangan kemarin," ujarnya.
Andy mengatakan saat ini ada 300 orang warga Syiah yang mengungsi di GOR Sampang. Sebanyak 36 orang di antaranya adalah balita. "Pengungsi membutuhkan bantuan, khususnya untuk keperluan para balita," ujarnya.
DINI MAWUNTYAS
Berita terkait:
Hasil Rapat Menteri Soal Ricuh Syiah Sampang
Menteri Agama: Konflik Sampang Masalah Keluarga
Kerusuhan Syiah Sampang Direncanakan Jauh Hari
Para Menteri Pindah Rapat Soal Sampang Di Grahadi
Tragedi Sampang, PDIP Minta Deradikalisasi