Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Warga Syiah Sampang Dievakuasi dari Hutan  

image-gnews
Ibu dan anak warga Syiah korban konflik SARA dikawal menuju tempat penampungan oleh personil Brimob Polda Jawa Timur dari Desa Karang Gayam, Sampang, Madura, Senin, (8/27). TEMPO/Fully Syafi
Ibu dan anak warga Syiah korban konflik SARA dikawal menuju tempat penampungan oleh personil Brimob Polda Jawa Timur dari Desa Karang Gayam, Sampang, Madura, Senin, (8/27). TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Pasca-penyerangan terhadap kelompok Syiah di Dusun Nangkernang, Karang Gayam, Sampang, Minggu, 26 Agustus 2012, sejumlah pengikut  Syiah terpencar-pencar menyelamatkan diri. Beberapa di antaranya bersembunyi di hutan.

"Enam korban yang bersembunyi di hutan dan dalam kondisi kelaparan dijemput oleh sukarelawan," kata Koordinator Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Jawa Timur, Andy Irfan, Selasa, 28 Agustus 2012.

Andy mengatakan pengikut Sampang yang ditemukan sukarelawan di hutan adalah tiga laki-laki, yaitu Muhyin, 21 tahun, Muhlisin (19), dan Marjuki (53). Sedangkan tiga lainnya adalah perempuan dan anak-anak, yaitu Fatimah, 49 tahun, Azizah (7), dan Hasnah (7).

"Mereka bersembunyi di hutan karena takut dan tidak berani keluar hingga kami jemput. Beberapa di antaranya mengalami luka-luka," ujarnya.

Minggu, 26 Agustus 2012, kelompok anti-Syiah menyerang dan membakar rumah pemimpin ulama Syiah, Tajul Muluk, dan 37 rumah pengikut Syiah lainnya. Akibat kejadian ini, satu orang tewas dan belasan lainnya luka-luka.

Andy mengatakan korban Syiah yang dijemput dari hutan di Nangkernang saat ini telah dibawa ke Gelanggang Olahraga Sampang untuk memulihkan kesehatan. Mereka langsung mendapatkan perawatan medis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan saat ini ada sebanyak 91 orang pengikut Syiah Sampang yang belum diketahui kabarnya oleh sanak saudara masing-masing. "Kami sedang mendata dan mencari informasi serta keberadaan para pengikut pasca-kejadian penyerangan kemarin," ujarnya.

Andy mengatakan saat ini ada 300 orang warga Syiah yang mengungsi di GOR Sampang. Sebanyak 36 orang di antaranya adalah balita. "Pengungsi membutuhkan bantuan, khususnya untuk keperluan para balita," ujarnya.

DINI MAWUNTYAS

Berita terkait:
Hasil Rapat Menteri Soal Ricuh Syiah Sampang

Menteri Agama: Konflik Sampang Masalah Keluarga

Kerusuhan Syiah Sampang Direncanakan Jauh Hari

Para Menteri Pindah Rapat Soal Sampang Di Grahadi

Tragedi Sampang, PDIP Minta Deradikalisasi


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Seorang pengunjuk rasa memegang poster selama protes menentang aksi main hakim sendiri sampai mati terhadap seorang pria Muslim Tabrez Ansari oleh gerombolan Hindu, di Kolkata, India, 26 Juni 2019. [REUTERS / Rupak De Chowdhuri]
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.


SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

Petugas kepolisian melakukan olah TKP kasus penyerangan di Gereja Santa Lidwina, DI Yogyakarta, Minggu (11/2)11 Februari 2018. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan gereja ini. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.


Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berkunjung ke Gedung KPK guna melakukan kerjasama dalam bidang pengawasan pajak Provinsi DKI Jakarta, 25 September 2017. Tempo/Muhammad Irfan Al Amin
Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.


Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Pembentukan Forum Komunikasi Antar Agama dan Suku untuk Rusun Pulogebang pada Senin, 25 September 2017, di Rusun Pulogebang. Pembentukan forum ini dipicu kasus kebaktian Pulogebang. Warga Rusun Pulogebang
Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.


Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Surat permintaan maaf dari Nasoem Sulaiman alias Joker. Surat ini dibuat Nasoem setelah proses media bersama pihak jemaat KGPM Sidang Daniel, warga dan Polsek Cakung, Jakarta Timur. FOTO: Dokumentasi Warga
Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .


Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Surat permintaan maaf dari Nasoem Sulaiman alias Joker. Surat ini dibuat Nasoem setelah proses media bersama pihak jemaat KGPM Sidang Daniel, warga dan Polsek Cakung, Jakarta Timur. FOTO: Dokumentasi Warga
Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.


Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait berkunjung ke lokasi penggusuran di Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta, 19 April 2016. TEMPO/Rezki
Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.


Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Kondisi Noesam Sulaiman setelah dipukuli beberapa orang tak dikenal, sore menjelang Maghrib, 24 September 2017. Dok. warga
Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang


Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Kondisi Noesam Sulaiman setelah dipukuli beberapa orang tak dikenal, sore menjelang Maghrib, 24 September 2017. Dok. warga
Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.


Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Kondisi Noesam Sulaiman setelah dipukuli beberapa orang tak dikenal, sore menjelang Maghrib, 24 September 2017. Dok. warga
Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.