Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tragedi Sampang, PDIP Minta Deradikalisasi  

image-gnews
Seorang warga Syiah korban konflik SARA melihat-lihat puing rumahnya yang terbakar di desa Karang Gayam, Sampang, Madura, Senin, (8/27). TEMPO/Fully Syafi
Seorang warga Syiah korban konflik SARA melihat-lihat puing rumahnya yang terbakar di desa Karang Gayam, Sampang, Madura, Senin, (8/27). TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, mendesak pemerintah untuk segera menyempurnakan program deradikalisasi. Tragedi Sampang, menurut dia, tak akan terjadi jika program deradikalisasi diterapkan secara mumpuni.

"Pemerintah harus mengevaluasi efektivitas program deradikalisasi tanpa disertai proyek disengagement, yaitu penutupan keran radikalisme untuk mencegah penyebaran ide radikalisme dan praktek-prakteknya oleh para pengikut paham kekerasan," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Tempo, Senin, 27 Agustus 2012.

Ahad, 26 Agustus 2012, kelompok Syiah di Sampang, Madura, diserang ratusan pemuda anti-Syiah. Sedikitnya satu orang tewas, puluhan orang luka, serta 60 rumah ludes dibakar para penyerang. 

Eva menyayangkan terjadinya aksi ini. Dia juga menuding polisi tak responsif karena sebenarnya informasi aksi ini sudah tersebar beberapa waktu lalu. "Tragedi ini tak perlu terjadi jika polisi responsif mencegah kekerasan karena informasi penyerangan terhadap komunitas Syiah sudah beredar sejak H-3 Lebaran lalu," kata dia.

Menurut dia, polisi seharusnya sudah memiliki strategi dalam meredam potensi kekerasan atas nama agama. "Kepolisian sebagai penegak hukum sepatutnya punya strategi operasionalisasi upaya disengagement tersebut," katanya.

Fraksi PDI Perjuangan, kata Eva, menuntut polisi melakukan penegakkan hukum yang berkeadilan. Polisi didesak menindak oknum penghasut dan penyebar kebencian maupun pelaku kekerasan. "Jangan justru mengkriminalkan korban sebagaimana sebelumnya," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak hanya polisi, Eva meminta pemerintah memberikan perhatian serius terhadap tragedi kekerasan atas nama agama seperti ini. Perhatian pemerintah, menurut dia, bukan saja berkaitan dengan rehabilitasi fisik dan mental (trauma konseling), tetapi  juga memecahkan masalah kekerasan agama dari akarnya. "Harus ada skema komprehensif untuk mencegah kejadian tersebut menjadi pola sehingga bisa berulang terjadi," kata dia.

Kejadian beruntun kekerasan terhadap penganut agama minoritas, katanya, menuntut pemerintah untuk tak hanya menerapkan program deradikalisasi pada kelompok-kelompok potensial terorisme. Sasaran program deradikalisasi, menurut dia, harus diperluas. "Fakta atas kekerasan beruntun dan intensif terhadap pengikut agama minoritas menuntut pemerintah untuk memperluas sasaran program "kekerasan sosial berbasis agama" yang selama ini tidak tersentuh dalam program deradikalisasi berbasis terorisme," kata Eva.

FEBRIYAN

Berita Terpopuler:
Marzuki Alie Minta Warga Terima Pemimpin Non Muslim

Selebaran Megawati, Tim Jokowi-Ahok Cuek

Rusuh Sampang, Gubernur Diminta Tanggung Jawab

Tim Jokowi Minta Polisi Usut Video Koboy

Ibunda Pemimpin Syiah Sampang Kritis

Bentrok Sampang, Djoko Suyanto Salahkan Ulama

Misteri ‘Piramida’ Gunung Padang

Sampang Bergejolak, Mahfud MD Kaget

Obama Setuju Jual Rudal ke Indonesia

Kronologi Kerusuhan Sampang Versi Polisi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Seorang pengunjuk rasa memegang poster selama protes menentang aksi main hakim sendiri sampai mati terhadap seorang pria Muslim Tabrez Ansari oleh gerombolan Hindu, di Kolkata, India, 26 Juni 2019. [REUTERS / Rupak De Chowdhuri]
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.


SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

Petugas kepolisian melakukan olah TKP kasus penyerangan di Gereja Santa Lidwina, DI Yogyakarta, Minggu (11/2)11 Februari 2018. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan gereja ini. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.


Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berkunjung ke Gedung KPK guna melakukan kerjasama dalam bidang pengawasan pajak Provinsi DKI Jakarta, 25 September 2017. Tempo/Muhammad Irfan Al Amin
Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.


Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Pembentukan Forum Komunikasi Antar Agama dan Suku untuk Rusun Pulogebang pada Senin, 25 September 2017, di Rusun Pulogebang. Pembentukan forum ini dipicu kasus kebaktian Pulogebang. Warga Rusun Pulogebang
Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.


Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Surat permintaan maaf dari Nasoem Sulaiman alias Joker. Surat ini dibuat Nasoem setelah proses media bersama pihak jemaat KGPM Sidang Daniel, warga dan Polsek Cakung, Jakarta Timur. FOTO: Dokumentasi Warga
Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .


Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Surat permintaan maaf dari Nasoem Sulaiman alias Joker. Surat ini dibuat Nasoem setelah proses media bersama pihak jemaat KGPM Sidang Daniel, warga dan Polsek Cakung, Jakarta Timur. FOTO: Dokumentasi Warga
Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.


Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait berkunjung ke lokasi penggusuran di Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta, 19 April 2016. TEMPO/Rezki
Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.


Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Kondisi Noesam Sulaiman setelah dipukuli beberapa orang tak dikenal, sore menjelang Maghrib, 24 September 2017. Dok. warga
Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang


Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Kondisi Noesam Sulaiman setelah dipukuli beberapa orang tak dikenal, sore menjelang Maghrib, 24 September 2017. Dok. warga
Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.


Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Kondisi Noesam Sulaiman setelah dipukuli beberapa orang tak dikenal, sore menjelang Maghrib, 24 September 2017. Dok. warga
Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.