Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Khawatir Kalau Anak Laki-laki Telat Bicara

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Orang tua tidak perlu khawatir bila anak laki-lakinya belum bisa berbicara di umur 2 tahun. Sebab, menurut Psikolog Roslina Verauli, hampir 80 persen anak laki-laki berumur 2 tahun belum bisa bicara.


"Jika anak masih memiliki respon sosial saat diajak bicara, anda tak perlu khawatir," ujar Psikolog yang biasa dipanggil Vera, dalam acara talk show daycare Unilever, di Graha Unilever, Rabu 29 Agustus 2012.

Menurut Vera, anak laki-laki akan masuk ke dalam periode bicara lancar setelah melewati umur 2 tahun 3 bulan. Karena itu, Vera menghimbau agar orang tua tidak panik.

"Memang, biasanya anak laki-laki yang tidak bisa bicara mengalami tantrum (menangis) tiba-tiba, tapi itu biasa," ujar Vera. Ia menambahkan, anak yang telat bicara akan mudah tantrum, karena mereka sulit menyampaikan apa yang mereka rasakan.

Ada 3 tanda yang bisa dijadikan patokan bahwa anak memiliki gangguan fungsional berinteraksi. Terutama yang terkait dengan kemampuan bicara, antara lain : Apabila di atas umur 2 tahun 3 bulan tidak dapat merespon komunikasi dua arah.

"Apabila anak masih bisa merespon dan melihat mata anda ketika diajak bicara itu berarti normal," ujar Vera.

Kemudian, anak tidak mengerti bahasa reseptif. Yaitu ketika berbicara pada orang tua anak tidak mengerti maksud yang disampaikan orang tua. Terkahir, anak tidak mengerti bahasa verbal yang disampaikan orang tua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bahasa verbal artinya Anda tidak perlu menggunakan bahasa tubuh dalam berbicara dengan anak," ujar Vera. "Kalau Anda harus menggerakan tubuh Anda ketika berbicara, artinya anak tidak mengerti bahasa verbal Anda," ujar Vera.

Maka bila ketiga tanda di atas ditemukan pada anak, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah orang tua tetap tenang dan memperhatikan perkembangan gejala anak.

Bila tidak ada perubahan, Vera menyarankan agar orang tua segera membawa anak ke psikolog untuk berkonsultasi. "Terdeteksi lebih dini lebih baik, tapi jangan sampai khawatirnya kebangetan, anak kan harus berkembang secara sosial dan kejiwaan tanpa tekanan," ujarnya.

CHETA NILAWATY

Berita terpopuler lainnya:
Umur 40 Tahun, Waktunya Memulai Hidup Sehat
Sunat Bisa Cegah Infeksi Penyakit Seksual

Maksimalkan Perkembangan Bayi dengan Pijat

Penggemar Motor Harley Davidson Kumpul di Solo

Lawan Stres dengan Meditasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

43 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.