TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat kembali menggelar kunjungan kerja ke luar negeri. Kali ini kunjungan dilakukan oleh Badan Legislasi untuk menuntaskan draft Rancangan Undang-Undang Palang Merah Indonesia.
Ketua Badan Legislasi, Ignatius Mulyono, mengatakan kunjungan akan dilakukan ke dua negara, yakni Denmark dan Turki. Denmark dipilih karena menjadi negara asal pendirian Red Cross yang jadi rujukan Palang Merah Indonesia. Sedangkan Turki merupakan negara asal organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia.
Kunjungan ke dua negara ini, kata Ignatius, merupakan upaya untuk percepatan perampungan draft RUU Palang Merah Indonesia. RUU ini sangat diperlukan karena Indonesia sudah meratifikasi konvensi tentang organisasi kemanusiaan.
Beberapa isu krusial yang ingin dipelajari adalah kemungkinan penetapan logo organisasi palang merah. Ada wacana agar logo palang merah dan buat sabit disatukan saja sehingga hanya ada satu lembaga kemanusiaan di Indonesia.
Selain itu, juga ada pembahasan aturan tentang larangan penggunaan logo palang merah dan bulat sabit dalam berbagai produk. Penggunaan lambang yang sembarangan juga menyulitkan tim pada situasi bencana atau perang. "Dengan rampungnya undang-undang ini, kami berharap PMI dan Bulan Sabit lebih leluasa di lapangan dan lebih terlindungi," ujarnya.
Ignatius menjelaskan, kunjungan akan dimulai pada 3-8 September. Rencananya, satu rombongan terdiri atas sembilan orang. Rombongan ke Turki akan dipimpin Wakil Ketua Badan Legislasi, Anna Muawannah, dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, sedangkan rombongan ke Turki dipimpin Wakil Ketua Baleg, Achmad Dimyati dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.
Anggota yang berangkat di antaranya Sunardi Ayub dari Hanura, Khatibul Umam Wiramu, dan Hary Witjaksono dari Demokrat, Mardani dari Partai Keadilan Sejahtera, dan Rusli Ridwan dari Partai Amanat Nasional. Sedangkan yang akan berangkat ke Denmark belum dapat dipastikan karena masih menunggu konfirmasi.
Empat politikus PDIP yang ikut, di antaranya Eddy Mihati, Irvansah, Rieke Diah Pitaloka, dan Honing Sanny. Mereka rencananya akan berkunjung ke Kementerian Pertahanan, Kementerian Kesehatan, parlemen, markas Bulan Sabit Merah di Turki, dan markas Red Cross di Denmark. Setelah kembali, masukan dari kedua negara segara dijadikan bahan perampungan draft RUU PMI yang sudah dibahas sejak Mei lalu.
Ignatius tak bisa memerinci anggaran kunjungan ini. Menurut dia, semua anggaran keberangkatan diatur oleh Sekretariat Jenderal DPR. Dia hanya memastikan bahwa pembahasan RUU PMI akan menjadi prioritas Baleg pada masa sidang pertama periode 2012-2013 ini.
IRA GUSLINA SUFA
Terpopuler:
Mirwan: Saya Tak Ada Transaksi dengan Tina Talisa
Osama Sudah Tewas Saat Navy SEAL Serbu Kamarnya
Wawancara Tina Talisa: Seperti Tsunami Bagi Saya
Pengamat Kritik SBY Tegur Anak
Diadukan ke Polisi Gara-gara Berisik Saat Bercinta
Politikus Demokrat Kesandung Dugaan Korupsi
Giliran Jokowi Dilaporkan ke Panwas
Kang Jalal Bagikan Al-Quran yang Dibaca Kaum Syiah
Pengikut Aliran Romo Agus di Bogor Tobat
Kang Jalal dan Al-Quran yang Dibaca Kaum Syiah