TEMPO.CO, Sidoarjo - Pemimpin Syiah Sampang, Ali Murtadlo alias Ustad Tajul Muluk, menyesalkan peristiwa penyerangan terhadap penganut Syiah di Dusun Nangkernang, Sampang, Madura, Ahad dua pekan lalu. Menurutnya, hal itu bisa dicegah jika tidak ada kelalaian aparat pemerintah dan kepolisian.
"Saya tidak tahu pasti (penyebabnya) karena saya berada di dalam penjara. Menurut saya karena kelalaian polisi dan pemerintah. Menurut kakak saya, warga telah memberitahu polisi bahwa akan terjadi tindak kekerasan tapi tidak ada tanggapan," kata Tajul Muluk pada Minggu, 3 September 2012.
Pernyataan ini disampaikan Tajul kepada sumber Tempo yang datang ke Lembaga Permasyarakatan Sidoarjo, tempat Tajul Muluk menjalani vonis dua tahun penjara karena dianggap menistakan agama, semalam.
Penyerangan terhadap komunitas Syiah di Dusun Nangkernang, Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, kembali terjadi pada Ahad lalu, 26 Agustus 2012. Dalam serangan tersebut satu orang pengikut Syiah meninggal dunia, belasan luka-luka, dan kurang lebih 40 rumah terbakar.
Tajul Muluk menuturkan kasus penyerangan yang terjadi saat Lebaran kemarin tidak berbeda dengan penyerangan sebelumnya pada Desember 2011 lalu. "Kami sudah menginformasikan bahwa akan ada penyerangan tapi selalu tidak ditanggapi," ujar dia.
Menurut dia, komunitas Syiah selalu menjadi korban karena pemerintah dan polisi tidak mau memberikan perlindungan. "Padahal saya kira provokator dan penyerangnya ya itu-itu saja. Siapa pun pelakunya harus dihukum," ujarnya.
Tajul mengatakan seharusnya tidak perlu ada korban jiwa. Menurutnya, korban tewas, yakni Muhammad Khosim alias Hamammah, 48 tahun, adalah adalah sahabatnya yang baik, sopan, dan rendah hati. "Bapak Hamammah adalah teman mengaji saya. Dia tidak pantas diperlakukan seperti itu. Orang yang membunuhnya adalah zalim dan semoga diingatkan Allah SWT," ujar dia.
DINI MAWUNTYAS
Berita terpopuler lainnya:
Kisah Kang Jalal Soal Syiah Indonesia (Bagian 6)
Andik Vermansyah Pindah Ke Liga Utama Amerika
Polisi Tahan Kuasa Hukum John Kei
Jarak Tempuh Sepeda Motor Bakal Dibatasi
Panwaslu: Iklan Televisi Jokowi Masuk Pelanggaran
Jangan Katakan Kalimat Ini ke Anak Anda
Doberman Ikut Jaga Hillary Clinton di Jakarta
Scientology Seleksi Calon Istri Tom Cruise
Calo Penerimaan Pegawai Negeri Diungkap
Begini "Hotel" di Pesawat Boeing 747 Aeroloft