TEMPO.CO, Yogyakarta - Para Menteri Kesehatan dari sebelas negara mendeklarasikan program sehat bagi manusia lanjut usia (manula) di Yogyakarta, Selasa, 4 September 2012. Kesebelas negara deklarator adalah Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Indonesia, Maladewa, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Timor Leste.
"Pertemuan ini berfokus pada topik penuaan dan kesehatan atau ageing and health," kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi di sela-sela acara. Menurut dia, Deklarasi Yogyakarta berisi komitmen pemerintah negara-negara anggota untuk membangun kemitraan di antara semua pemangku kepentingan di tingkat nasional, regional, dan global, untuk memperkuat kebijakan mengenai lansia dan pelayanan kesehatan yang disiapkan untuk mereka. Selain itu, juga upaya pembangunan kesehatan sejak usia muda sehingga saat lansia tetap produktif dan sehat.
Badan Kesehatan Dunia Regional Asia Tenggara melansir, jumlah manula di negara-negara Asia Tenggara mencapai 142 juta jiwa. Perkembangan itu mendapat perhatian khusus dari pemerintah negara-negara anggota WHO SEARO.
Nafsiah mengatakan pemerintah Indonesia sudah menyadari jika jumlah manula meningkat sejak dekade 1990-an. Beberapa kebijakan ihwal manula telah dikeluarkan, namun belum merata di seluruh Indonesia. "Adanya peningkatan jumlah lanjut usia disebabkan perbaikan program kesehatan yang menyebabkan angka harapan hidup meningkat," kata Nafsiah.
Namun, di sisi lain, angka kematian akibat penyakit tidak menular juga meningkat signifikan. Sejumlah penyakit seperti jantung yang menjadi pembunuh nomor satu, darah tinggi yang menyebabkan stroke, kanker, serta diabetes akibat gaya hidup tidak sehat meningkat tajam.
"Kini banyak ditemukan kasus orang masih muda sudah kena diabetes atau stroke. Maka pemerintah menggalakkan program dan upaya pencegahan, supaya masyarakat sejak muda hingga lanjut usia tetap sehat, produktif, dan bahagia," kata Nafsiah.
Acara "30th Meeting of Ministers of Health of Countries of the WHO South East Asia Region", di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, dibuka oleh Wakil Presiden Boediono. Pertemuan itu dilanjutkan dengan pertemuan para Menteri Kesehatan dalam Sidang ke-65 Komite Regional WHO SEARO pada Rabu-Jumat mendatang.
Wakil Presiden Boediono menyatakan hasil dari pertemuan para menteri itu akan berkontribusi signifikan untuk meningkatkan kualitas hidup secara global. Karena, 11 negara ini mencakup 25 persen populasi dunia. "Kerja sama global harus didasari tanggung jawab bersama sesuai dengan kapabilitas masing-masing negara. Juga harus memberdayakan negara miskin dan berkembang untuk mengatasi tantangan kesehatan global," kata dia.
MUH SYAIFULLAH
Berita terpopuler lainnya:
Kisah Kang Jalal Soal Syiah Indonesia (Bagian 6)
Andik Vermansyah Pindah Ke Liga Utama Amerika
Polisi Tahan Kuasa Hukum John Kei
Jarak Tempuh Sepeda Motor Bakal Dibatasi
Panwaslu: Iklan Televisi Jokowi Masuk Pelanggaran
Jangan Katakan Kalimat Ini ke Anak Anda
Doberman Ikut Jaga Hillary Clinton di Jakarta
Scientology Seleksi Calon Istri Tom Cruise
Calo Penerimaan Pegawai Negeri Diungkap
Begini "Hotel" di Pesawat Boeing 747 Aeroloft