TEMPO.CO, New York - Harga saham di bursa Wall Street dan Eropa melonjak tajam pada perdagangan Kamis waktu setempat setelah Bank Sentral Eropa (ECB)mengumumkan program pembelian obligasi untuk mengatasi krisis utang zona Eropa.
Presiden ECB Mario Draghi mengkonfirmasi sebagian besar ekspektasi pasar untuk melakukan pembelian terbatas obligasi jangka pendek untuk negara yang disetujui melakukan penghematan fiskal dan juga mengatakan bahwa bank sentral secara hukum akan mempunyai peringkat sama dengan investor swasta membeli obligasi yang sama.
Draghi membenarkan rencana tersebut dengan alasan bahwa hal itu akan membantu kebijakan moneter bank sentral dan juga merupakan restrukturisasi pelengkap ekonomi bagi negara kawasan Eropa untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi.
Dalam perdagangan semalam indeks saham Dow Jones ditutup melonjak 244,52 poin (1,87 persen) ke 13.292,0. Indeks saham teknologi melambung 66,55 poin (2,17 persen) ke level 3.135,81, dan indeks S&P 500 juga menguat 28,68 poin (2,04 persen) ke posisi 1.432,12.
Imbal hasilobligasi Spanyol dan Italia juga langsung turun, sedangkan imbal hasil Amerika Serikat dan Jerman naik akibat kebutuhan untuk investasi pada aset yang dianggap safe haven berkurang akibat rencana ECB mengurangi potensi risiko di Eropa. “Draghi dengan rinciannya pembelian surat utangnya membuat Eropa bergerak dari keadaan yang buruk menuju keseimbangan yang lebih baik,” Chris Rupkey, ekonom keuangan dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di New York.
Melonjaknya saham di bursa Wall Street juga ditopang oleh membaiknya data ekonomi AS yang dirilis. Penambahan data tenaga kerja di sektor non-pertanian naik menjadi 201 jiwa dari sebelumnya 173 jiwa, dan juga berhasil melampaui perkiraan analis yang hanya 142 jiwa.
Klaim angka pengangguran baru juga turun menjadi 365 ribu jiwa dari sebelumna 377 jiwa, serta lebih rendah dari perkiraan sebanyak 369 jiwa. Demikian pula dengan indeks non-manufaktur AS juga naik ke level 53,7 dari posisi sebelumnya 52,6, serta berhasil melampaui perkiraan analis sebelumnya di 52,5.
“Kali ini data AS yang keluar berhasil mengalahkan perkiraan sehingga memberikan sentiment positif dan mengurangi kecemasan terhadap data tenaga kerja yang akan dirilis pada hari Jumat,” kata Michael Englund, kepala ekonom dari Action Economic di Boulder, Colorado.
Imbal hasil obligasi Spanyol untuk tenor 10 tahun turun ke level 6,1 persen, yang merupakan level terendahnya sejak 11 Juni, sedangkan untuk tenor 2 tahun turun 10 basis point menjadi 3,07 persen. Spanyol berhasil menjual 3,5 miliar euro utang jangka pendek. Prancis juga melelang senilai 7,98 miliar untuk tenor 10 dan 15 tahun, dan kedua nya berhasil menjual dengan imbal hasil lebih rendah dari sebelumnya. Imbal hasil obligasi Italia dengan tenor 10 tahun juga merosot menjadi 5,32 persen.
Walhasil, imbal hasil obligasi Jerman, atau yang sering disebut Bund naik 8 basis point menjadi 1,5 persen pada hari Kamis karena berkurangnya kebutuhan investasi di safe haven. Demikian pula dengan yield obligasi AS, atau yang sering di sebut Treasury untuk tenor 10 tahun juga naik menjadi 1,68 persen dari posisi sebelumnya di 1,60 persen.
REUTERS / VIVA B. KUSNANDAR