Tempo.co

Konten

Tekanan jual yang melanda saham unggulan seperti PT Telkom dan PT Astra International membuat indeks gagal bertahan di 5.000.

Laba Astra triwulan pertama yang jeblok jatuhkan IHSG.

Saham sektor properti, perbankan, konsumer, yang kembali menjadi incaran investor membuat IHSG langsung melesat naik begitu pasar dibuka.

Meningkatnya permintaan dolar Amerika Serikat (AS) dari para korporasi dan importir mendekati akhir bulan membuat nilai tukar rupiah kembali loyo.

Aksi ambil untung yang dilakukan oleh para investor membuat

indeks bergerak fluktuatif dan ditutup di bawah level psikologis

5.000.

Sepanjang masih mampu bertahan di atas angka 4.950, tren indeks masih tetap bullish.

Indeks bursa melewati 5.000 pada penutupan perdagangan. Pertama sepanjang sejarah bursa.

Turunnya saham sektor infrastruktur, konsumer, serta perbankan membuat IHSG belum mampu melenggang ke level psikologis 5.000.

Masuknya kembali investor asing ke bursa domestik dengan

memburu saham unggulan berhasil mendongkrak indeks hingga

mendekati angka keramat 5.000.

Sebagian bursa regional yang mampu berbalik arah naik serta rencana pembagian dividen dari para emiten besar membuat indeks kembali naik.