TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Rektor Universitas Indonesia, Gumilar Rusliwa Somantri, menyatakan maju sebagai calon rektor periode 2012-2017. "Saya maju untuk meneruskan cita-cita UI menjadi flag carrier bangsa ini," kata Gumilar dalam keterangan persnya, 8 September 2012.
Gumilar menyatakan maju atas dasar kesadaran bahwa ia harus membuktikan kesiapan mengemban tugas sebagai rektor. "Selain juga tentu dorongan banyak pihak," kata dia.
Gumilar merupakan rektor kontroversial. Beberapa keputusannya menuai protes dari berbagai pihak. Yang terakhir, ia memberhentikan tujuh dekan. Dekan-dekan itu kemudian mengajukan mosi tidak percaya kepadanya (Baca: Rektor UI Anggap Pemberhentian Dekan Sesuai Prosedur). Gumilar pun sempat mengakhiri masa jabatannya selama lima tahun. Padahal mahasiswa mendesak supaya Gumilar diberhentikan. (Baca: Hari Ini, Rektor UI Diganti)
Sadar akan kontroversi yang dialaminya, Gumilar menyatakan, "Sebagai pemimpin memang kadang saya harus memutuskan hal yang mungkin dianggap tidak populer."
Ahli sosiologi perkotaan ini menganggap hal itu merupakan konsekuensi seorang pemimpin. Ia mengatakan risiko itu tetap dipegang oleh seorang pemimpin sebab keputusan-keputusan itu diambil demi kepentingan yang lebih besar.
"Dinamika yang selama ini terjadi akan memberikan pelajaran bagi saya, terutama pentingnya membentuk tim yang kuat, solid, dan profesional. Belajar dari pengalaman itu, ke depan, saya yakin bisa melakukan hal yang lebih baik, termasuk membentuk teamwork yang kuat," kata dia.
GADI MAKITAN
Berita Terkait
Bukti Sultan HB X Resmi Keluar dari Golkar
Kisah Munir dan Motor Tuanya
Konflik UI, Mahasiswa Terjepit di Tengah
Digugat, Pemilihan Rektor UI Ditunda
Jusuf Kalla Masuk Anggota Wali Amanat UI
Seleksi Majelis Wali Amanat, UI Minta Masukan