TEMPO.CO, Depok--Tim Gegana Mabes Polri menemukan tiga senjata api, bom aktif, dan sejumlah bahan peledak di lokasi peledakan bom, Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara Jalan Nusantara, Beji, Depok, Minggu, 9 September 2012.
"Ada penemuam pistol bareta satu, dua pistol pinggang nitro liur. Ada juga bom aktif, sudah diamankan," kata ketua Ketua Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyad Mbai kepada wartawan di TKP.
Ansyad mengatakan tiga senjata tersebut lengkap dengan peredamnya masing-masing. Senjata itu adalah hasil rakitan luar negeri. "Hampir dipastikan bukan rakitan Indonesia. Ada kemungkinan Filipina," katanya. Sementara itu, dia belum bisa memastikan berapa jumlah pasti bahan beledak itu yang ditemukan. "Bahan peledak cukup banyak dan belum ditimbang itu," katanya.
Tim Gegana melakukan penyisiran tempat peledakan itu selama 6 jam, setelah kejadian pukul 21.00. Setelah menemukan barang bukti, mereka akhirnya meninggalkan lokasi sekitar pukul 3.30. Sementara itu, TKP masih dijaga ketat oleh kepolisian dan diberikan garis polisi.
Menurur Ansyad, senjata bareta yang ditemukan itu mirip dengan senjata miliknya Farhan dan Firman, teroris jaringan Solo yang dibekuk di Depok Rabu lalu. "Tetapi apakah ini terkait dengan Firman, masih diselidiki," katanya.
Lebih lanjut Ansyad menjelaskan, satu senjata ditemukan di kamar depan di bawah kasur. Sedangkan dua yang lainnya berada di laci. "Senjata bareta di kamar depan," katanya.
Ansyad mengaku, pihaknya belum bisa memastikan dari jaringan teroris ini. Begitupun tempat mereka melakukan perakitan bom. "Sasarannya belum jelas," katanya.
Kemungkinan besar, kata Ansyad, jaringan ini ke Depok untuk mencari sasaran dan pendukung. "Mereka ke Depok cari
pengantin," katanya.
ILHAM TIRTA
Berita lain:
'Saya Densus 88, Kamu Teroris Ya'
JAT: Kekerasan Atas Nama Syariat Islam, Halal
Kubu Jokowi-Ahok Tolak Larangan Jualan Baju Kotak-kotak
Perempuan Turki Penggal Kepala Pemerkosanya
Messi Cetak Gol Spektakuler, Argentina Menang 3-1
Kisah Munir dan Motor Tuanya