TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana menegaskan hasil survei daya saing dari World Economic Forum (WEF) tidak akan berdampak signifikan terhadap arus investasi ke Indonesia. Sebab, dalam survei WEF, Indonesia masih memiliki nilai yang baik untuk potensi pasar domestik.
“Arus investasi dipengaruhi oleh banyak faktor. Dalam hasil survei WEF, tidak semua faktor pendorong investasi ke Indonesia bernilai buruk seperti yang dibayangkan,” ujar Armida usai pencanangan pakta zona integritas menuju wilayah bebas korupsi (ZIWBK) di Jakarta, Senin, 10 September 2012.
Menurut dia, potensi pasar domestik Indonesia cukup konsisten, sehingga menjadi salah satu keunggulan Indonesia untuk berdaya saing dibandingkan negara-negara lain. “Saya yakin arus investasi ke Indonesia akan tetap tinggi,” ungkapnya.
Armida menambahkan, dengan dicanangkannya pakta zona integritas menuju wilayah bebas korupsi hari ini, akan menjadi jawaban bagi penilaian buruk buruk WEF atas kondisi korupsi dan birokrasi di Indonesia. “Upaya-upaya untuk mengatasi masalah birokrasi dan korupsi akan tetap kami lakukan,” katanya.
Seperti diketahui, WEF mencatat posisi daya saing ekonomi Indonesia turun empat peringkat dari posisi 46 di tahun lalu menjadi di posisi 50 di tahun ini. Posisi tersebut menyebabkan Indonesia termasuk berada di peringkat bawah dibandingkan negara-negara tetangga.
ISTMAN MP
Terpopuler:
Cina Desak Negara APEC Kembangkan Infrastruktur
Pertamina Aktifkan Anjungan yang Tertabrak Kapal
Ruang Penguatan Rupiah Masih Terbuka
Indeks Berpotensi Menguat Terbatas
Indeks Sambut Positif Hasil Pertemuan Bank Eropa