TEMPO.CO, San Francisco - Facebook Inc adalah perusahaan mobile dan akan membuat banyak uang dari perangkat bergerak mereka daripada situs web di desktop dalam jangka panjang, Mark Zuckerberg mengatakannya dalam konferensi TechCrunch di San Francisco, Selasa kemarin. Ini merupakan wawancara pertama Mark Zuckerberg setelah perusahaannya melakukan penawaran perdana (IPO).
Ia mengatakan kepada Michael Arrington, pendiri TechCrunch, bahwa ia berharap dapat menghasilkan uang dari iklan di perangkat bergerak (telepon seluler) daripada di platform desktop-nya karena iklan di telepon seluler lebih terintegrasi.
“Apa yang kita telah lihat bahwa iklan seluler awal yang kita miliki lebih baik daripada iklan kolom sebelah kanan di platform desktop Facebook. Jadi, ada kesempatan besar,” kata Zuckerberg. Dia juga menggarisbawahi bahwa Facebook tidak akan membuat ponsel sendiri. “Jelas itu adalah strategi yang salah bagi kami,” tuturnya.
Harga saham dengan kode FB di bursa ini telah merosot sekitar setengah dari harga perdananya 18 Mei lalu sebesar US$ 38 per saham. Namun, CEO Facebook ini tetap diam terhadap penurunan saham perusahaannya hingga Selasa kemarin. Harga saham FB semalam ditutup naik 62 sen (3,3 persen) menjadi US$ 19,43 per saham.
“Kinerja saham telah mengecewakan,” ucap Zuckerberg. “Kami peduli terhadap pemegang saham kami. Kita akan melakukan hal-hal yang kita pikir akan memberi nilai tambah dalam jangka panjang.”
Dia mengatakan bahwa kesalahan terbesar yang dibuat Facebook sebagai perusahaan adalah terlalu terpaku pada HTML 5 yang membuat biaya bagi perusahaan dalam dua tahun. “Tetapi kami kini sudah keluar.”
Zuckerberg juga mengatakan dalam wawancaranya bahwa ia peduli terhadap para pemegang saham perusahaan. Dia telah menjelaskan bahwa misi mereka tidak hanya berputar di sekitar mereka.
“Go public merupakan tonggak penting dalam sejarah kami. Namun, ada satu hal bahwa misi kami adalah tidak untuk menjadi perusahaan publik, tetapi untuk membuat dunia lebih terbuka dan terhubung,” kata Zuckerberg dalam pidatonya sebelum bel pembukaan di bursa Nasdaq 18 Mei lalu saat saham FB akan melantai di bursa untuk pertama kalinya.
CNBC | VIVA B. KUSNANDAR
Berita terpopuler lainnya:
Berobat, Dahlan Iskan Tertahan di Singapura
Indonesia Makin Tak mampu Bayar Utang Luar Negeri
Setelah Malaysia, Lion Air Bidik Negara Lain
Cina Miliki Surat Utang Amerika US$ 1,17 triliun
Kenaikan Tarif Listrik Diputuskan 17 September
Sriwijaya Air Bangun Maskapai Bertarif Murah