TEMPO.CO, Pekanbaru - Keraguan mengenai venue cabang olahraga menembak pada Pekan Olahraga Nasional (PON), yang sejak awal disebut-sebut tidak layak untuk digunakan, akhirnya terbukti. Baru saja digunakan untuk latihan pada Rabu, 12 September 2012, dinding belakang target peluru jebol diterjang peluru pada nomor 25 meter.
Tempo melihat sendiri bagaimana peluru menembus dinding hingga keluar, padahal di balik dinding tersebut merupakan tempat barak para pekerja. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Anggota Komisi X DPR RI Zul Fadhli menyatakan ketidakpuasannya terhadap persiapan penyelanggaraan PON di Riau. "Bagaimana atlet berprestasi sedangkan fasilitasnya minim begini," ujarnya.
Dia sangat menyesalkan kejadian bobolnya tembok venue menembak ini. Menurutnya ini menandakan ketidaksiapan venue menembak itu untuk digunakan. Zul Fadhli menyarankan agar pertandingan menembak tidak dilaksanakan jika venue tidak sesuai standar.
Dia pun menyarankan agar panitia penyelenggara segera mengambil langkah untuk memperbaiki, meskipun jadwal pertandingan terpaksa mundur. "Daripada dipaksakan penggunaannya akan berakibat fatal, rekor pun bisa tidak diakui hasilnya," kata Zul.
Baca Juga:
Tecnical Delegate cabang olahraga menembak, Sita Razni, mengatakan pertandingan menembak tetap diupayakan pelaksanaanya. Penggunaan lapangan tetap dioptimalkan, kata dia, asal ada perbaikan.
Sita mengakui masalah keamanan memang belum diselesaikan oleh pihak pembangun gedung. Tembok yang jebol tersebut, menurut Sita, merupakan pengerjaan kontraktor yang belum selesai. "Sebelum dipasang pelat baja, kita tidak akan pakai lapangan tembak itu," jelas dia.
Sita menjelaskan, pihaknya mendesak agar pemasangan pelat baja diselesaikan hingga siang ini. Jika tidak diselesaikan, Tecnical Delegate akan membatalkan pertandingan menembak 25 meter.
RIYAN NOFITRA
Berita terpopuler lainnya:
Identitas Mayat di Tol Pondok Aren Terkuak
Fauzi Bowo ''Siram'' 1.000 Nelayan dengan Jamkesda
FBR dan Kelompok Banten Nyaris Bentrok
Rencanakan Mogok Nasional, Buruh Temui Kapolda
Perampokan di Cipinang Terkait dengan Terorisme?