Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konferensi Tembakau Asia Dinilai Lecehkan RI

image-gnews
Sejumlah aktivis mahasiswa, membakar tembakau rajangan saat berunjukrasa, di depan kantor Pemkab Pamekasan, Jatim, Rabu (8/8). ANTARA/Saiful Bahri
Sejumlah aktivis mahasiswa, membakar tembakau rajangan saat berunjukrasa, di depan kantor Pemkab Pamekasan, Jatim, Rabu (8/8). ANTARA/Saiful Bahri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta–Rencana penyelenggaraan konferensi tembakau, World Tobacco Asia, untuk kedua kalinya di Indonesia pada 19-21 September dianggap melecehkan Indonesia. Penilaian itu tertuang dalam situs resmi World Tobacco Asia (WTA), yang menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara yang ramah rokok.

"Negara lain memprotes keras penyelenggaraan WTA. Kok malah di sini diadakan dua kali. Ini kan berarti pelecehan, seakan negeri ini asbak dunia," ujar Adrianna Venny, Koordinator Jaringan Perempuan Peduli Pengendalian Tembakau (JP3T), saat dihubungi Rabu 12 September 2012.

Dia menjelaskan, dalam situs WTA disebutkan Indonesia adalah negara paling berkembang di dunia dalam industri rokok. Indonesia menempati posisi kelima pasar rokok dunia dengan 30 persen dari 248 juta jiwa penduduknya merokok.

Kelompok JP3T juga menilai penyelenggaraan konferensi di Jakarta sebagai kemunduran. Pemerintah bisa dianggap teledor dengan membiarkan konferensi itu berlangsung. "Kami yang tergabung dalam JP3T mendesak Presiden SBY untuk melarang segala kegiatan mempromosikan Indonesia sebagai pasar rokok dunia," kata Venny.

Ketimbang mengizinkan konferensi WTA, Venny menyarankan agar Presiden menandatangani dan menjalankan Kerangka Kerja tentang Konvensi Pengendalian Tembakau (Framework Convention on Tobacco Control). "Perlu langkah konkret pemerintah untuk melindungi bangsa ini dari bahaya konsumsi tembakau dan paparan asap rokok," katanya.

Lemahnya peraturan tentang pengendalian tembakau, menurut catatan JP3T, telah membuat jumlah perokok anak meningkat enam kali lipat dan perokok perempuan naik empat kali lipat. Bahkan jumlah perempuan dan anak yang terpapar rokok kini mencapai 163,9 juta orang.

Sebaliknya, pengusaha rokok menganggap wajar jika WTA diadakan di Indonesia. "Secara historis di sini ada basis industri dan petani tembakau dari dulu, jadi merupakan hal yang wajar kalau Indonesia dipilih sebagai negara penyelenggara," kata Hasan Aoni Azis, Corporate Communication Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun demikian, Hasan mengakui perhelatan produk tembakau ini tidak menggandeng pengusaha rokok lokal Indonesia. "Tidak ada satu pun anggota Gappri yang berasosiasi dengan penyelenggara WTA," kata dia.

Global Adult Tobacco Survey kemarin merilis hasil penelitiannya yang menyebutkan bahwa jumlah perokok di Indonesia mencapai 61 juta orang atau 34,8 persen dari total penduduk. Atas hasil penelitian ini, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan negara patut malu karena dikalahkan industri rokok.

ARYANI KRISTANTI | GADI MAKITAN

Berita lain:
Inilah Daftar 10 Universitas Terbaik di Dunia 2012
Negara Ini Menolak untuk Jualan Coca-Cola
Dahlan Iskan Sempat Diinfus di Bandara
Baral, Pemutaran Film Kontroversi tentang Islam
7 Pantangan Sebelum Tidur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini Sejarah dan Tujuannya

31 Mei 2023

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini Sejarah dan Tujuannya

Hari Tanpa Tembakau Sedunia dirayakan setiap tanggal 31 Mei. Hal ini dirayakan untuk membuat masyarakat sadar bahaya & risiko kesehatan akibat rokok.


Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2023

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day diperingati tahunan tiap 31 Mei


Aksi Pungut Puntung Rokok Menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia

28 Mei 2023

Relawan mengambil sampah puntung rokok di kawasan Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 28 Mei 2023. Lentera Anak bersama World Cleanup Day (WCD) Indonesia melakukan aksi plogging yaitu aksi clean up cigarette buts atau memungut sampah puntung rokok. TEMPO/M Taufan Rengganis
Aksi Pungut Puntung Rokok Menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia, World Clean-up Day Indonesia dan Lentera Anak menggelar Aksi Pungut Puntung Rokok di Jakarta.


Komnas Pengendalian Tembakau Sebut Kenaikan Cukai Tak Akan Efektif, Ini Usulannya

3 Februari 2023

Pedagang menjual rokok eceran di kawasan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat 30 Desember 2022. Pemerintah berencana melarang penjualan rokok batangan atau ketengan mulai tahun depan. Artinya orang harus membeli rokok per bungkus. Hal ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) No 25 Tahun 2022 tentang Program Penyusunan Peraturan Pemerintah Tahun 2023.Aturan itu disebut untuk menjaga kesehatan masyarakat. TEMPO/Subekti.
Komnas Pengendalian Tembakau Sebut Kenaikan Cukai Tak Akan Efektif, Ini Usulannya

Komisi Nasional (Komnas) Pengendalian Tembakau kembali mendorong pelaksanaan rencana pemerintah untuk melarang penjualan rokok secara batangan atau ketengan.


Hari Ini 17 Tahun Lalu, Larangan Iklan Tembakau di Uni Eropa Diberlakukan

31 Juli 2022

Iklan rokok yang ada di stasiun Tugu dipasangi kain batik. Tempo/muh. syaifullah.
Hari Ini 17 Tahun Lalu, Larangan Iklan Tembakau di Uni Eropa Diberlakukan

Larangan iklan tembakau itu terkandung dalam Tobacco Advertising Directive yang sebelumnya telah disahkan oleh Parlemen dan Dewan Eropa tahun 2003.


Survei GATS: Perokok Dewasa di Indonesia Naik

2 Juni 2022

Ilustrasi larangan merokok. Ulrich Baumgarten/Getty Images
Survei GATS: Perokok Dewasa di Indonesia Naik

Hasil survei GATS juga menunjukkan adanya kenaikan prevalensi perokok elektronik hingga 10 kali lipat.


Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Momen Pas Berhenti Merokok

1 Juni 2022

Modal Awal Berhenti Merokok
Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Momen Pas Berhenti Merokok

Dokter paru menyebut Hari Tanpa Tembakau Sedunia merupakan momentum yang tepat untuk s meningkatkan edukasi terhadap bahaya rokok.


Serikat Buruh Rokok Kritik Seremoni Hari Tanpa Tembakau: Road Map Tak Jelas

31 Mei 2022

Aksi menolak Hari Tanpa Tembakau. TEMPO/Fully Syafi
Serikat Buruh Rokok Kritik Seremoni Hari Tanpa Tembakau: Road Map Tak Jelas

Kalangan serikat pekerja rokok di Yogyakarta menolak dan mengkritik seremoni tahunan Hari Tanpa Tembakau yang diperingati setiap 31 Mei.


Hari Tanpa Tembakau: Bahaya Dampak Perokok Pasif bagi Ibu Hamil

31 Mei 2022

Ilustrasi larangan merokok. Ulrich Baumgarten/Getty Images
Hari Tanpa Tembakau: Bahaya Dampak Perokok Pasif bagi Ibu Hamil

Hari Tanpa Tembakau mengingatkan bahaya rokok bukan saja kepada mereka yang merokok tapi juga perokok pasif, terutama ibu hamil dan anak-anak.


Hari Tanpa Tembakau Sedunia: 600 Ribu Perokok Pasif Meninggal Setiap Tahun

31 Mei 2022

TEMPO/Dwi Narwoko
Hari Tanpa Tembakau Sedunia: 600 Ribu Perokok Pasif Meninggal Setiap Tahun

Setiap 31 Mei dunia memperingati Hari Tanpa Tembakau. Merokok bukan saja mengancam kesehatan tapi juga lingkungan. Ini penjelasannya.