TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri bersama Kementerian Keuangan menggelar Indonesia Investment Forum 2012. Ajang yang diikuti lebih dari 500 investor serta pelaku bisnis dari dalam dan luar negeri ini diharapkan dapat menjadi sarana promosi berbagai peluang investasi dan kebijakan yang telah diambil guna memperbaiki iklim investasi di Tanah Air.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan laju pertumbuhan investasi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir cukup positif. "Terutama dikarenakan fundamental ekonomi yang kuat serta kesadaran penanam modal asing atas besarnya peluang investasi di Indonesia," kata Agus dalam sambutannya pada pembukaan Indonesia Investment Forum 2012 di Hotel Four Season, Jakarta, 17 September 2012.
Menurut Agus, pada tahun lalu, pembentukan modal tetap bruto atau investasi tumbuh 8,8% dalam komponen PDB nasional. Sedangkan hingga semester I tahun ini, investasi telah tumbuh 11,2%. Total investasi langsung tercatat Rp148 triliun pada paruh pertama 2012 atau naik 28,1% dari tahun lalu.
Secara detail, investasi asing atau FDI meningkat 30,4% menjadi sekitar Rp 107,6 triliun. Berdasarkan sektor, manufaktur dan pertambangan merupakan sektor dengan nilai investasi asing terbesar, yaitu masing-masing membukukan 50,5% dan 16,3% dari total FDI pada kuartal ke-2 2012.
Menurut Agus, meskipun aktivitas penanaman modal terus meningkat, pemerintah menyadari masih banyak hal yang harus diperbaiki. Oleh sebab itu, peran pemerintah semakin penting untuk memastikan bahwa momentum positif tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.
Terkait penyusunan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Agus berharap Undang-Undang Pembebasan Lahan dan regulasi terkait lainnya dapat menyelesaikan hambatan pada pembangunan infrastruktur.
Pemerintah, kata Agus, juga memberikan fasilitas insentif pajak dalam bentuk tax holiday, tax allowances, dan pembebasan bea masuk kepada beberapa sektor usaha. "Kami juga akan melanjutkan agenda reformasi birokrasi untuk meningkatkan kenyamanan berinvestasi di Indonesia," katanya.
Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, mengatakan Indonesia Investment Forum 2012 diharapkan dapat menghilangkan keraguan para investor terhadap komitmen seluruh stakeholder di Indonesia dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
"Kami berharap di forum ini akan tercipta interaksi positif antara para peserta melalui serangkaian presentasi oleh pembicara kunci, diskusi panel, dan one-on-one meeting," katanya.
Menurut Zulkifli, investasi akan menjadi andalan bagi ekonomi Indonesia untuk tumbuh lebih cepat di masa datang. "Apalagi pemerintah mengincar target pertumbuhan ekonomi 6,8% pada 2013," katanya. Dengan target tersebut, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan pemerintah harus mendorong pertumbuhan investasi sebesar 11,9% pada tahun tersebut.
Sebagai lembaga penyedia jasa keuangan, Zulkifli menyatakan Bank Mandiri telah mendorong pertumbuhan investasi melalui penyaluran pembiayaan kepada berbagai sektor usaha di Indonesia. Hingga paruh pertama tahun ini, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit modal kerja (KMK) sebesar Rp162,6 triliun, naik 31% dari KMK yang disalurkan pada Juni 2011.
Di sisi lain, penyaluran kredit investasi Bank Mandiri pada periode yang sama mencapai Rp100,9 triliun, tumbuh 20,1% secara year on year. Secara keseluruhan, pertumbuhan penyaluran kredit produktif Bank Mandiri pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 26,6% (year on year) sebesar Rp 263,5 triliun atau sekitar 86% total kredit yang disalurkan Bank Mandiri.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita ekonomi lainnya:
Anggaran Negara Dinilai Terkuras Untuk Bayar Utang
Renegosiasi 14 Perusahaan Tambang Hampir Rampung
Tambahan Kuota BBM Diusulkan 4 Juta Kiloliter
Pasokan BBM Jakarta Ditambah 400 Ribu Kiloliter