TEMPO.CO, Manado - Debu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, ketika meletus pada Rabu malam, 19 September 2012, tak berdampak buruk pada permukiman warga di Kota Tomohon. Imbas letusan gunung itu justru dialami warga Kota Manado.
Sebab, angin yang bertiup kencang ke arah timur membuat debu vulkanik yang dilontarkan Gunung Lokon sampai ke Kota Manado.
Baca Juga:
"Saya kaget ketika bangun pagi dan mau mengangkat jemuran, semuanya sudah berubah menjadi hitam karena debu," kata Linda Apino, warga Kelurahan Tikala, Kota Manado, kepada Tempo, Kamis, 20 September.
Kepala Pos Pemantau Gunung Lokon, Farid Ruskanda Bina, mengatakan, akibat arah angin itu, warga di Tomohon tidak terkena dampak debu vulkanik tersebut. "Debu vulkanik menjauh dari permukiman padat penduduk di Tomohon," kata Farid.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara, Hoyke Makarawung, mengatakan terus berkoordinasi terkait peningkatan aktivitas Gunung Lokon yang terjadi setiap hari.
Hoyke menyebutkan, untuk saat ini, belum ada pengungsian karena belum ada dampak besar dan masyarakat sekitar kawasan Gunung Lokon enggan meninggalkan rumah mereka.
"Yang pasti, akses jalur ke Gunung Lokon sudah kami tutup sementara. Batas radius aman tetap di 2,5 kilometer dengan status gunung masih siaga atau level 3," kata Hoyke.
ISA ANSHAR JUSUF
Berita terpopuler lainnya:
Bantah Selebaran, MUI Akui Kesepakatan untuk Foke
Ahok Minta Maaf Pada Orang Tegal
Korban Kebakaran Tak Akan Coblos Calon Lain
Tiba di Bandara, Jokowi Sambangi Sopir Taksi
Penyebar Selebaran Isu SARA Jadi Tersangka
Akun @Triomacan2000 Jadi Jangkar Pendukung Foke