TEMPO.CO, Singapura - Setelah membukukan laba 680 juta euro (Rp 8,46 trilliun) sepanjang 2011, perusahaan pemasok otomotif asal Jerman, ZF (Friedrichshafen), bertekad meningkatkan penjualan di Indonesia. "Bagi kami, Indonesia sangat penting dan kami berharap bisa lebih berkembang lagi," kata Alois Ludwig, Chairman of the Board of Directors ZF Services, di sela-sela peringatan 25 tahun ZF Asia Pacific, di Singapura, Rabu, 19 September 2012.
Menurut Ludwig, pengembangan bisnis di Indonesia diharapkan akan memberi sumbangan signifikan untuk mencapai target penjualan 20 juta Euro pada 2015 (Rp 247,6 triliun). "Tahun lalu penjualan kami mencapai 15,5 juta, sedangkan pada tahun sebelumnya 12,9 juta," katanya. Dari total penjualan tahun lalu, 17 persennya berasal dari penjualan di Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Angka-angka penjualan tersebut membuat ZF berada dalam kelompok sepuluh besar pemasok otomotif dunia.
Ihwal kemungkinan perusahaan akan mendirikan pabrik di Indonesia, Ludwig mengatakan bahwa langkah tersebut sangat tergantung perkembangan industri otomotif di Indonesia. "Tentu ada banyak pertimbangan untuk sebuah investasi, apalagi mendirikan pabrik,” ujarnya. Saat ini, selain kantor perwakilan di Jakarta, ZF baru memiliki pabrik perakitan di Riau, yaitu ZF Marine, yang melayani kebutuhan chassis dan sistem kemudi kapal. Adapun di Asia Pacific, satu-satunya pusat riset dan pengembangan ZF berada di Shanghai, Cina.
Di Indonesia, ZF sudah beroperasi selama sepuluh tahun. Dalam kurun waktu itu, perusahaan ini lebih dominan di segmen kendaraan komersil seperti bus, truk, dan kendaraan tambang. Adapun untuk kendaraan penumpang, ZF masih terbatas menjadi penyuplai bagi merek premium seperti BMW, Audi dan Porche. Di kelas mobil penumpang, pemasok-pemasok Jepang memang masih memuncaki pasar Indonesia. “Tentu kami berharap ada peningkatan di segmen kendaraan penumpang,” kata Cakra Wira Wiyata, General Manager ZF Indonesia.
ADEK MEDIA (SINGAPURA)