TEMPO.CO, Tokyo - Toyota Motor Corp telah membatalkan rencana penjualan lebih luas untuk mobil listriknya. Pabrikan itu mengatakan telah salah membaca pasar dan kemampuan teknologi baterai untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Toyota dikenal memiliki pandangan yang lebih konservatif terhadap pasar mobil bertenaga baterai dibandingkan rivalnya, General Motors Co dan Nissan Motor Co. Toyota mengatakan hanya akan menjual sekitar 100 kendaraan bertenaga baterai, eQ, di Amerika Serikat dan Jepang, yang dirilis sangat terbatas.
Pabrikan itu pada 2010 telah mengumumkan rencana untuk menjual beberapa ribu kendaraan per tahun ketika meluncurkan eQ, yang merupakan varian dari minicar iQ.
"Dua tahun kemudian, ada banyak kesulitan," kata Takeshi Uchiyamada, Wakil Ketua Toyota sekaligus orang yang mengawasi pengembangan kendaraan itu, kepada wartawan, Senin, 24 September 2012.
Dengan pembatalan itu, Toyota terlihat ragu terhadap pengembangan mobil hemat energi itu. "Kemampuan kendaraan listrik saat ini tidak memenuhi kebutuhan masyarakat, baik terkait jarak tempuh mobil, biaya, atau lamanya waktu pengisian baterai," kata Uchiyamada, yang memelopori pengembangan Toyota hybrid Prius pada 1990-an.
Toyota mengatakan akan memberikan tekanan pada teknologi hybrid, di mana mereka sebagai pemimpinnya. Toyota, Senin, mengatakan berharap dapat memiliki 21 model hybrid bensin-listrik seperti Prius pada tahun 2015. Dari jumlah itu, 14 akan baru sama sekali.
Toyota sebelumnya mengatakan berharap bisa memiliki varian hybrid untuk setiap kendaraan yang dijualnya. Dalam model hybrid seperti Prius, baterai mendapat energi dari rem untuk memberikan tenaga tambahan terhadap mesin, meningkatkan jarak tempuh keseluruhan, khususnya dalam kondisi lalu lintas "berhenti dan jalan".
Kendaraan listrik murni, seperti Nissan Leaf, hanya membawa baterai lithium-ion. Permintaan konsumen untuk kendaraan itu terkendala jarak tempuh yang terbatas dan biaya yang relatif tinggi untuk mendapatkan baterai kuat yang dibutuhkan.
REUTERS | ERWIN Z
Berita terpopuler
''Strategi Sopir Taksi'' di Balik Kemenangan Jokowi
FPI Pusat Klaim Tak Tahu Penyegelan 7-Eleven
Penyidik KPK yang Ditarik Mengaku Diteror
Ahmad Heryawan: Lain Jokowi, Lain Ahmad
Taufiq Kiemas Kapok Koalisi dengan Gerindra