TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, Johan Budi SP., membenarkan penyidik sedang mengusut proses pengadaan tanah lokasi proyek pembangunan pusat olahraga di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
"Ya memang sedang diusut, tetapi dalam tahap penyelidikan," kata Johan, Senin, 24 September 2012.
Terkait proyek Hambalang, penyidik KPK memeriksa Presiden PT Buana State, Rita Ria Kurnianta Probosutedjo. Rita adalah putri Probosutedjo, pengusaha yang juga adik tiri mantan Presiden Soeharto. PT Buana milik konglomerat di masa Orde Baru ini adalah pemegang izin lahan di Hambalang.
Sesuai data Tempo, proyek Hambalang ini mandek di masa Adhiyaksa Dault menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga karena sertifikat tanah belum terbit. Syarat terbitnya sertifikat adalah adanya izin pengalihan lahan dari PT Buana.
Pada 2009, PT Buana akhirnya rela menyerahkan tanah Hambalang kepada Kemenpora. Alhasil, pengurusan sertifikat tanah terbit pada Desember 2009. Beberapa hari setelah terbit, pejabat pembuat komitmen Deddy Kusdinar meneken kontrak dengan rekanan proyek, PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya.
Rita mendatangi kantor KPK sekitar pukul 11.30 WIB. Sampai sore ini, penyidik masih memeriksanya. Johan mengatakan penyidik memeriksa Rita sebagai saksi dalam kasus korupsi proyek Hambalang dengan tersangka Deddy Kusdinar, Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Menteri Pemuda dan Olahraga. "Penyidik membutuhkan keterangan yang bersangkutan dalam kasus tersebut," kata dia.
Johan mengaku tidak mengetahui materi pemeriksaan penyidik terhadap Rita. Namun dia memastikan keterangan Rita penting bagi penyidik.
Hari ini, KPK juga memeriksa Saul Paulus David Nelwan dan Direktur Operasional PT Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad Nur. Paul Nelwan mendatangi kantor KPK sekitar pukul 10.15 WIB. Sampai sore ini, penyidik masih memeriksa Paul Nelwan.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita Terpopuler:
''Strategi Sopir Taksi'' di Balik Kemenangan Jokowi
Penyidik KPK yang Ditarik Mengaku Diteror
Taufiq Kiemas Kapok Koalisi dengan Gerindra
Olahraga Baru Ala Jokowi
Kemenangan Jokowi Untungkan Siapa?