TEMPO.CO, Lamongan - Kepala Kepolisian Resor Lamongan, Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Marsudiyanto, mengatakan pihaknya terus mewaspadai munculnya kelompok penyusup atau kelompok teroris yang berupaya membuka jalinan dengan koneksi lama di Lamongan. “Kondisi keamanan di Lamongan saat ini sebenarnya kondusif, tapi kami harus bersikap waspada,” katanya ketika dihubungi Tempo melalui telepon, Selasa, 25 September 2012.
Marsudiyanto tidak menjelaskan secara terperinci siapa yang dimaksudkannya sebagai penyusup atau kelompok teroris yang berupaya membuka koneksi lagi ke Lamongan. Namun, Marsudiyanto memastikan aparat intelijen dan reserse terus-menerus mewaspadai adanya kelompok-kelompok teroris baru. Mereka berniat mencari dukungan dana untuk kemudian bergerak yang biasanya bertameng sebagai pencari sumbangan, terutama menjelang peringatan 10 tahun bom Bali.
Marsudiyanto menyinggung acara seminar bertema terorisme di tanah air yang akan digelar Minggu mendatang, 30 September 2012, di sebuah hotel di Pantai Tanjung Kodok, Kecamatan Paciran, Lamongan. Ali Fauzi, 42 tahun, adik Muchlas menjadi panitia seminar. Ali Fauzi dikenal sebagai salah seorang alumni Afghanistan, Moro, dan Ambon.
Marsudiyanto tidak menjelaskan apakah seminar tersebut akan menimbulkan masalah. Sebab, seminar tersebut adalah acara yang bersifat terbuka untuk umum. “Saya juga diundang,” ujarnya.
Ketika dihubungi Tempo, Ali Fauzi, mengatakan penyelenggaraan seminar karena sikap prihatin terhadap kondisi Indonesia yang kerap dilanda kerusuhan sosial.
Namun Ali Fauzi mengakui bahwa dalam seminar tersebut akan ada testimoni dari teman-temannya yang pernah aktif di Moro, Afghanistan, dan Ambon. Mereka akan menceritakan kegiatan selama di perantauan, termasuk saat perang melawan orang-orang yang memusuhi Islam di Afghanistan. “Kami akan bercerita secara terbuka,” ujarnya.
Adapun pembicara dalam seminar tersebut berasal dari Jakarta dan Malang, namun Ali Fauzi tidak menyebutkan nama mereka.
SUJATMIKO