TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut Komisi Pemberantasan Korupsi memutar hasil penyadapan dari percakapan telepon antara pengusaha Siti Hartati Murdaya dengan anak buahnya Arim, Direktur Utama PT Sebuku Inti Plantations. Hartati meminta Arim melayangkan surat kepada Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amran Batalipu, untuk permohonan hak guna lahan kelapa sawitnya.
"Saya sudah bilang ke Pak Bupati (Amran) bantuin saya. Dia mau, kok," kata Hartati kepada Arim dalam percakapan telepon pada sidang Yani Ansori, terdakwa suap Bupati Buol, di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis 27 September 2012. Arim bersaksi dalam sidang Ansori yang juga koleganya di PT Hardaya Inti Plantations.
Ansori adalah General Manager PT Hardaya yang ditangkap KPK pada 26 Juni lalu. Ia diduga mengantarkan duit ke rumah Bupati Amran sebesar Rp 3 miliar. Ansori diduga disuruh Hartati menyuap Amran untuk pengurusan penerbitan hak guna usaha (HGU) perkebunan sawit di Buol. Perkebunan itu milik perusahaan Hartati, yakni PT Cipta Cakra Murdaya, PT Hardaya, serta PT Sebuku.
Hartati lantas memperjelas apakah surat yang akan diserahkan kepada Bupati Amran bisa menjadi bahan penerbitan hak guna lahan atau tidak. Arim menjelaskan skenario penerbitan hak guna lahan sebanyak 22 ribu hektare. "Intinya kita punya HGU yang 22 ribu hektare, nanti diikurangi 7.000 hektare, dan ditambahi 4.500 hektare, jadi pas 20 ribu hektare," kata Arim.
Namun perjelasan Arim dibantah Hartati. "HGU yang itu jangan dikurangi," ujarnya sembari mengaku telah janjian dengan Amran untuk makan malam di Hotel Grand Hyat, Jakarta.
Arim yang mulanya membantah akhirnya mengakui percakapan setelah mendengar hasil penyadapan. Ia mengakui dalam percakapan itu Hartati meminta agar duit Rp 3 miliar tidak diberikan ke Amran bila surat tidak diteken. "Tapi saya pikir soal itu (uang Rp 3 miliar) tidak jadi (diberikan ke Amran) karena belakangan diklarifikasi sama Ibu bahwa saya diminta berbicara saja dengan Bupati," ujar Arim.
TRI SUHARMAN
Berita lain:
Kasus Suap Bupati Buol
Hartati Disebut Minta Barter Duit Suap
Hartati Murdaya Bantah Punya Akun Twitter
Hartati Dinilai Kambinghitamkan Anak Buah
Hartati Sebut Anak Buahnya Dalang Suap
Infografis Kisah Kawan Lama Presiden