TEMPO.CO, Jakarta- Pedangdut Iis Dahlia mengaku sedih jika mengingat film Pengkhianatan G30S/PKI yang berhenti tayang sejak tahun 1997. Sejak dulu, setiap tanggal 30 September, dirinya nyaris tidak pernah absen menonton film arahan sutradara Arifin C. Noer di TVRI itu.
“Miris dan sedih, untuk memperebutkan kekuasaan harus saling bunuh antarbangsa dan saudara sendiri,” kata Iis lewat pesan BlackBerry, Jumat 28 September 2012.
Menurut Iis, sejak dulu politik memang kejam. Hingga sekarang banyak orang yang memperebutkan kekuasaan dengan cara yang kotor, tidak berbeda jauh dengan kejadian di film tersebut. “Cuma caranya aja yang berbeda. Kalau sekarang lebih banyak main trik kotor dan saling 'makan' sesama teman,” kata ibu dua anak ini.
Iis tidak menyangkal, meski film tersebut pesanan Orde Baru, dalam hal sinematografi film tersebut bagus dan berkualitas. “Bagus banget,” katanya.
Salah satu adegan yang membuat Iis tak pernah lupa sekaligus merasakan kesedihan ketika Ade Irma Suryani melihat ayahnya dibantai. “Adegan itu yang bikin miris,” katanya.
Iis berharap film tersebut bisa tayang lagi agar anak-anak muda sekarang bisa belajar dari masa lalu. “Supaya kejadian dulu tidak terulang lagi,” kata Iis.
ALIA FATHIYAH
Berita Lagi:
Komentar Soeharto Usai Lihat Film Pengkhianatan G30S/PKI
Film Pengkhianatan PKI, Propaganda Berhasilkah?
Pembantu di Rumah Djoko Susilo Tolak Surat KPK
Kekuatan Film Pengkhianatan G30S/PKI Luar Biasa
Pelajaran IPA dan IPS Sekolah Dasar Dihapus