TEMPO.CO, Jakarta - Tumbangnya saham perkebunan akibat jatuhnya harga minyak sawit (CPO) membuat indeks tergelincir dan gagal melanjutkan kenaikan. Melimpahnya pasokan minyak sawit membuat harga CPO untuk kontrak bulan Desember di bursa berjangka Malaysia anjlok 209 ringgit Malaysia (8,5 persen) menjadi 2.255 RM per ton.
Dalam perdagangan hari ini, Rabu, 3 Oktober 2012, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup turun tipis 5,328 poin (0,13 persen) ke posisi 4.251,51. Jatuhnya saham sektor perkebunan 3,8 persen dan pertambangan 2,1 persen membuat indeks ditutup di area negatif.
Analis dari PT BNISecurities, Viviet S. Putri menjelaskan, mencuatnya kembali kekhwatiran terhadap pelambatan ekonomi di Asia, terutama di Cina yang merupakan motor penggerak ekonomi global, membuat sebagian bursa regional melambat.
Masih adanya keraguan proses bantuan bagi Spanyol untuk memerangi dampak krisis utang dan perbankan membuat para investor lebih berhati-hati. “Karena masih ada potensi halangan dari domestik terkait rencana penghematan anggaran,” dia menuturkan.
Revisi pertumbuhan ekonomi Asia tahun 2012 dari Bank Pembangunan Asia (ADB) menjadi 6,1 persen dari proyeksi sebelumnya di bulan April lalu sebesar 6,9 persen membuat investor semakin pesimistis terhadap pemulihan global.
Melambatnya permintaan minyak sawit di pasar global yang diiringi oleh meningkatnya pasokan membuat harga CPO meluncur tajam. "Musim kering yang berkepanjangan yang sudah diantisipasi oleh para pemilik perkebunan membuat pasokan di pasar tidak terganggu sehingga hukum ekonomi berlaku membuat harga CPO jatuh tajam," ujarnya.
Walhasil, harga saham di bursa domestik yang berbasis CPO terjun bebas. Harga saham London Sumatera (LSIP) terkoreksi 6,2 persen menjadi Rp 2.275, BW Plantations (BWPT) jatuh 5,4 persen ke Rp 1.400, Astra Agro Lestari (AALI) jatuh 5 persen ke Rp 20.950, serta Sampoerna Agro (SGRO) juga merosot 7,14 persen menjadi Rp 2.600 per saham.
Harga CPO yang diprediksikan naik memasuki bulan Oktober
karena musim kering justru jatuh akibat melimpahnya pasokan di saat permintaannya menurun. Para importir dari India juga mulai meminta renegosiasi harga seiring jatuhnya harga minyak sawit.
Indeks kawasan regional sore ini ditutup beragam. Bursa Singapura terkoreksi tipis 0,06 persen, bursa Tokyo turun 0,45 persen, serta bursa Taiwan juga melemah 0,44 persen. Sedangkan bursa Australia naik 0,15 persen, bursa Hong Kong naik 0,23 persen, serta bursa Hong Kong juga positif 0,27 persen.
PDAT | VIVA B. KUSANDAR