TEMPO.CO, Jakarta - Bila ada waktu berkunjung ke Padang, jangan lupa menikmati senja di Pantai Padang. Memandang semburat jingga saat matahari terbenam. Kawasan Pantai Padang selalu ramai oleh warga yang bersantai di sore hari.
Banyak bangku yang disediakan untuk memandang ke arah laut. Sambil menikmati keindahan alam, Anda sekaligus bisa mencicipi makanan favorit di tempat ini: pisang bakar. Banyak sekali yang menjualnya, di gerobak dengan tungku pemanggang yang terpasang untuk memanggang pisang dan jagung bakar.
Pisang bakar yang legit ini pas sekali sebagai kudapan menunggu matahari terbenam. Sambil menunggu pisang yang dibakar dan dihidangkan panas-panas. Pisang bakar ini bukan pisang bakar biasa. Bentuknya pipih karena ditekan dengan kayu. Ini makanan tradisional yang biasa dijual di kampung-kampung untuk jajanan anak-anak.
Namun, karena rasanya istimewa, pisang ini juga dijual di kawasan wisata, seperti Pantai Padang, Jembatan Siti Nurbaya, dan di Pasa Ateh dekat Jam Gadang di Bukittinggi. Pisang bakar di Bukittinggi namanya pisang apik karena membuatnya dijepit dengan kayu.
Salah seorang penjual pisang bakar yang paling lama berjualan di Padang adalah Masril, 60 tahun. Namun dia tidak menjual di Pantai Padang. Masril menjual pisang bakar di Jalan Permindo, di Pasar Raya Padang, sekitar 700 meter dari kawasan Pantai Padang. Masril sudah 20 tahun menjual pisang bakar di Jalan Permindo.
"Awal saya menjual harga pisang bakar Rp 200 per buah, sama dengan harga pisang goreng. Sekarang, setelah 20 tahun, saat ini harganya menjadi Rp 1.500," kata Masril, 1 Oktober 2012.
Pelanggannya juga sudah banyak. Setiap siang hingga sore, Masril tak henti membakar pisang di atas panggangan yang cukup besar dengan bara tempurung. Jenis pisangnya adalah pisang batu atau pisang kepok yang baru matang dan masih agak keras. "Kalau terlalu matang, enggak bisa dijepit dengan kayu, nanti bisa hancur," kata Masril.
Membuat pisang bakar ini juga cukup gampang. Pisang kepok yang sudah dibuka kulitnya langsung dibakar dan dibalik sekitar dua menit, hingga ada bagian pisang yang menghitam, lalu diletakkan di penjepit dari kayu dan ditekan hingga pipih. Pisang yang sudah pipih itu diolesi mentega dan ditaburi kelapa parut yang sudah dibalur gula aren. Pisang bakar yang legit siap dihidangkan. Ada juga pisang bakar dengan taburan meses, bisa dipesan sesuai selera. Dengan taburan meses, harganya menjadi Rp 2.000 per buah.
Dalam sehari, Masril memanggang pisang sekitar 50 sisir pisang atau sekitar 700 hingga 800 buah. "Karena sudah lama dan tempatnya ramai, insya Allah selalu habis," kata Masril.
Tapi, di kawasan wisata seperti Pantai Padang dan Jembatan Siti Nurbaya, harga pisang bakar ini lebih mahal. Sepotong pisang bakar harganya Rp 5.000.
FEBRIANTI
Berita Lainnya:
Situs Gunung Padang Butuh Tempat Sampah
Pia Bulan Ini Harganya Jutaan Rupiah
Hilangnya Rupiah di Resor Bintan
Edam Tidak Kalah Eksotis dari Pulau Tidung
Tips Tetap Bersosialisasi Meski Liburan Sendiri