TEMPO.CO, Kupang - Kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) yang akan didistribusikan ke Pulau Sabu Raijua, terbakar dan meledak, Senin dini hari, 8 Oktober 2012. Akibatnya, seorang kritis karena menderita luka bakar.
Kapal Selat Madura yang mengangkut 250 drum atau sekitar 55 ton premium, dan 50 drum solar atau sekitar 5 ton itu terbakar dan meledak di pelabuhan rakyat (Pelra) Namosain Kupang.
Kapal berbobot 42 grooston (GT) itu rencananya bertolak dari Kupang menuju Pulau Sabu Raijua guna mendistribusikan 60 ton BBM. Sumber api yang menghanguskan kapal itu diduga berasal dari ruang mesin.
Saat itu, seorang anak buah kapal (ABK) hendak menyalakan mesin kapal, tiba-tiba api menyambar drum yang berisikan premium. Api dengan cepat menyambar dan menghanguskan kapal tersebut.
Beberapa kali juga terdengar suara ledakan yang berasal dari drum yang berisikan BBM. Terbakarnya kapal itu mengakibatkan, anak buah kapal bernama Abdulah menderita luka bakar di sekujur tubuhnya, sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Johanes Kupang dan mendapat perawatan intensif.
Nakhoda kapal Madi Majid mengisahkan ketika kapal hendak dihidupkan anak buah kapal, tiba-tiba muncul percikan api dan menyambar drum BBM yang akan diangkut ke Pulau Sabu Raijua. "Api berasal dari ruang mesin, ketika kapal hendak berlayar ke Pulau Sabu," katanya.
Saat itu, tujuh anak buah kapal melompat ke laut untuk menyelamatkan diri. Namun nahas bagi Abdulah terjebak di ruang mesin, sehingga api membakar hampir sekujur tubuhnya.
YOHANES SEO
Berita lain:
Inilah Sepuluh Fantasi Seks Wanita
Abraham Samad:Teror ke Penyidik KPK Tekanan Psikis
Polri vs KPK, Sudi: SBY Tak Wajib Sampaikan ke LSM
Istana Bantah SBY Abaikan Kisruh Polri-KPK
UGM Siap Beri Dukungan ke KPK