TEMPO.CO, Bandung - Partai Amanat Nasional mengarahkan dukungannya pada Dede Yusuf dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat yang akan digelar pada Februari 2013 mendatang. "Arahan dari Ketua Umum, Hatta Rajasa, mengarah kepada Kang Dede (Yusuf) sebagai figur yang prospeknya sangat baik dilihat dari survei," kata Ketua Badan Komunikasi Politik DPP Partai Amanat Nasional Bima Arya Sugiyanto di Bandung, Selasa, 9 Oktober 2012.
Bima mengatakan, saat ini komposisi koalisi dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat masih akan dibicarakan. Salah satu komposisi koalisi itu, kata dia, antara partainya dan Partai Demokrat. "Yang akan dibangun, apakah hanya koalisi biru-biru atau koalisi biru yang diperluas," kata dia.
Menurut Bima, salah satu yang dibicarakan dalam kerangka itu adalah figur yang akan mendampingi Dede Yusuf dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat. "Terkait dengan siapa yang disepakati dan layak untuk mendampingi Kang Dede," kata Bima.
Menurut dia, kader partai menginginkan Dede Yusuf didampingi oleh kader PAN. Satu nama yang disodorkan adalah Ketua DPW PAN Jawa Barat, mantan perwira tinggi polisi, Edi Darnadi. Edi sempat menduduki jabatan Kapolda Jawa Barat. "Sejauh ini baru Pak Edi yang sangat menonjol," kata Bima.
Adapun Dede Yusuf, yang ditemui terpisah, masih bungkam soal siapa calon yang akan mendampinginya maju dalam pemilihan gubernur. "Adalah nanti, sementara saya belum bisa jawab dulu. Tunggu tanggal mainnya," kata dia.
Soal lima nama yang pernah diajukan untuk mendampinginya, yaitu Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda; Bupati Indramayu Anna Sophana; Wali Kota Banjar Herman Sutrisno; Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Lex Laksamana; serta anggota DPR Komisi IX dari PDI Perjuangan, Rieke Dyah Pitaloka; Dede pun tak menjawab. "Saya istikharah dulu, tidak mudah karena ini menyangkut membangun Jawa Barat dengan 45 juta penduduknya," kata Wakil Gubernur Jawa Barat itu.
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler:
SBY Bela KPK
Diberi Lampu Hijau, KPK Tancap Gas Kasus Simulator
Kasus Novel Baswedan Ditengarai Janggal
Misteri Kematian Calon Pengantin Kalibata (1)
Kasus Simulator SIM Sepenuhnya ''Milik'' KPK