TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyatakan tengah mempertimbangkan usulan sejumlah pihak agar 7 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara, yang gagal dibeli pemerintah, diambil alih oleh perusahaan negara. Ia menilai BUMN di bidang keuangan lebih tepat untuk membeli saham tersebut ketimbang perusahaan tambang, seperti PT Antam atau PT Timah.
Sebab, bila PT Antam atau PT Timah yang diarahkan membeli saham Newmont, tidak akan terlalu berarti karena hanya akan memegang saham minoritas sebanyak 7 persen. “Lebih baik saham minoritas itu dimiliki BUMN finance, seperti Bahana, Danareksa, dan anak usahanya,” ucapnya.
Sebelumnya, analis keuangan KATADATA, Lin Che Wei, meminta agar BUMN membeli saham Newmont karena tidak memerlukan persetujuan DPR. Terlebih Mahkamah Konstitusi, pada 31 Juli lalu, memutuskan bahwa rencana pembelian saham Newmont oleh Pusat Investasi Pemerintah harus seizin Dewan Perwakilan Rakyat.
Peluang pemerintah melakukan divestasi terhadap 7 persen saham Newmont semakin tipis, menyusul akan berakhirnya tenggat perjanjian jual-beli antara pemerintah dan Newmont. Perjanjian jual-beli yang sudah diperpanjang untuk kesekian kalinya itu akan berakhir pada 25 Oktober mendatang.
Saat ini, saham Newmont dimiliki oleh tiga perusahaan, yaitu NTP (Newmont USA dan Sumitomo) sebesar 56 persen, Multi Daerah Bersaing sebesar 24 persen, serta Pakuafu dan Masbaga sebesar 20 persen.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Kiagus Badaruddin optimistis perjanjian jual-beli saham Newmont masih bisa diperpanjang. Terkait usulan agar pemerintah meminta BUMN untuk melakukan pembelian saham, Agus mengatakan, hal tersebut masih dikaji di Kementeriannya. "Saya belum tahu dan itu sedang dipelajari. Segala opsi masih dipelajari," katanya.
Dia juga mengaku belum tahu apakah Kementerian Keuangan akan mencoba meminta izin kepada DPR. Kiagus mengatakan, hal tersebut bergantung pada situasi yang berkembang. "Tapi, pada prinsipnya, negara tetap ingin memanfaatkan hak dan kewenangannya seluas-luasnya untuk kepentingan rakyat," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terpopuler:
Perselingkuhan Ibu Negara Prancis Terungkap
Neneng Sri Wahyuni Cemburu Kepada Angie
Dahlan Iskan: Ada BUMN Jadi Mayat
Uma Thurman Bintangi Film Beradegan Seks Nyata
Wakapolri Akui Ada Korupsi di Kepolisian