TEMPO.CO, Jakarta--Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, mengatakan bahwa peluang Anas Urbaningrum dicalonkan sebagai presiden sudah tertutup. Sebab, Ketua Umum Demokrat itu sudah sering dianggap terlibat dalam kasus korupsi pembangunan pusat olahraga terpadu Hambalang dan Wisma Atlet SEA Games, Jakabaring, Palembang.
Menurut Hayono, sebelumnya pihak partai sangat menaruh harapan pada Anas untuk diusung menjadi calon presiden termuda. "Namun harapan itu kini sirna," kata Hayono, di Hotel Grand Hyatt, Ahad, 14 Oktober 2012.
Saat ini, kata Hayono, tokoh Demokrat yang paling layak diusung menjadi calon presiden adalah Kristiani Yudhoyono. Istri presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini dinilai memenuhi kriteria sebagai calon presiden dan memiliki aura kepemimpinan yang kuat. Namun pencalonan Ani terganjal oleh komitmen Yudhoyono, yang pernah mengatakan tak akan mendukung keluarga intinya untuk maju sebagai calon presiden pada pemilu 2014.
Hayono mengakui, saat ini Demokrat membutuhkan kerja ekstrakeras untuk meningkatkan elektabilitas ke level yang pernah dinikmati partai itu pada pemilu 2009, dengan sekitar 21 persen dukungan. Dia mengakui, besarnya sorotan media terhadap kasus koruspi yang menyeret sejumlah kader Partai Demokrat telah menurunkan kepercayaan publik ke tingkat yang sangat rendah. Apalagi, kasus korupsi itu juga menyeret ketua umum partai. "Sepanjang sejarah, ini adalah cobaan paling berat setelah dengan susah payah partai ini berangkat dari bawah."
Meski Anas terjerat dalam kasus korupsi, Partai Demokrat, kata Hayono, tak bisa gegabah dalam mengambil sikap. Alasannya, sebagai partai yang menjunjung tinggi prinsip hukum, Demokrat harus menunggu bergulirnya proses hukum. Langkah internal partai baru bisa diputuskan bila sudah ada putusan hukum atas kader yang bersangkutan, termasuk Anas.
Di sisi lain, Hayono mengakui, secara politik, penilaian dan hukuman publik terhadap kader partai jauh lebih berpengaruh terhadap partai ketimbang putusan hukum. Karena itu, dalam waktu dekat, partai akan mengambil langkah yang tepat untuk kembali menaikkan elektabilitas yang, menurut survei Saiful Mujani Research and Consulting--yang dirilis pada hari ini--hanya tinggal 8 persen. Padahal, pada pemilu 2009, Demokrat meraih 21 persen suara.
Partai pun, kata Hayono, juga percaya bahwa Yudhoyono--sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat--bisa mengambil langkah strategis untuk menyelamatkan elektabilitas partai. "Kami akan temukan segera langkah yang tepat untuk mengembalikan kepercayaan publik."
IRA GUSLINA SUFA
Baca juga:
Aburizal Bakrie Ingin Tiga Kandidat Presiden 2014
Gerindra Mulai Gencar Lobi Elite Amerika
Prabowo Emoh Minta Visa ke Amerika
Keluarga Prabowo Dirikan Pusat Studi di Amerika
Megawati Jadi Penentu Calon Presiden dari PDIP