Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Pemanasan Sehat Bagi Pelari Lansia?

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
AP/Andrew Burton
AP/Andrew Burton
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Bagi mereka yang baru menyadari manfaat olahraga lari di usia yang tak lagi muda, sebaiknya perhatikan beberapa hal sebelum melakukan itu.

Instruktur Senam, Berty Tilarso mengatakan pelari pemula harus memperhatikan porsi latihan dan setiap bagiannya harus dilakukan secara bertahap. “Tahap berlatih antara yang pemula dan yang mahir harus benar-benar dibedakan,” kata instruktur senam yang sudah berkecimpung di dunia olahraga lebih dari 17 tahun ini.

Sebelum berlari, Berty mengatakan, pelari pemula harus menghitung denyut nadi melalui pergelangan tangan atau leher. Dalam keadaan normal, denyut nadi seseorang adalah 10 kali per 6  detik. Kemudian meningkat sekitar tujuh puluh persen setelah melakukan olahraga kebugaran.

Setelah menghitung denyut nadi, barulah pelari pemula melakukan pemanasan yang baik. “Agar tidak terjadi cidera terutama di bagian tubuh seperti lutut, pergelangan kaki dan paha,” kata Berty. Ia menyarankan, pemanasan dimulai dengan cara berjalan perlahan kemudian secara perlahan ditingkatkan kecepatannya.

Setelah jalan cepat, peregangan tubuh baru dilakukan. Gerakan peregangan dimulai dari tubuh bagian bawah seperti pergelangan kaki, tungkai kaki yang meliputi betis, lutut, paha dalam, paha luar. Peregangan kemudian beralih ke tubuh bagian tengah seperti pinggul, bokong, pinggang, dan bagian punggung.

Setelah tubuh bagian tengah selesai, peregangan dilanjutkan pada tubuh bagian atas seperti bahu, lengan, leher, otot trisep dan bisep. Peregangan harus dilakukan secara perlahan dengan hitungan minimal setiap gerakan 10-20 detik.

Sementara itu, Dokter Spesialis Olahraga, Phaidon L. Toruan menyarankan, lamanya peregangan kurang lebih dilakukan 15-20 menit. Indikasi sudah siap berolahraga adalah keluarnya keringat usai melakukan peregangan. Dokter penulis buku Fit For Success ini membedakan pemanasan dengan peregangan. “Pemanasan gunanya untuk memanaskan otot, sedangkan peregangan untuk melenturkan tubuh,” ujar Phaidon.

Setelah peregangan dan pemanasan dilakukan, pemula sudah mulai bisa berlari. Menurut Phaidon, cara berlari yang tepat bagi pemula adalah diselingi dengan berjalan. “Sepuluh meter berjalan, kemudian sepuluh meter berikutnya diselingi jalan kaki,” kata Phaidon. “Ini untuk mencegah robeknya jaringan ikat pada lutut dan pergelangan kaki,” tambahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Durasi lari bagi pelari pemula yang dianjurkan Phaidon, tidak lebih dari 30 menit. Pertimbangan ini diambil karena lari dilakukan bukan untuk mengejar target seperti yang dilakukan para atlet. Melainkan lari untuk kebugaran. “Jangan sampai terjadi black out, artinya sudah kelebihan,” ujarnya.

Berty Tilarso bahkan memberikan patokan dalam peningkatan denyut nadi guna memantau fisik pelari pemula. Peningkatan denyut nadi yang signifikan adalah antara 13-14 kali per 6 detik. Bila sudah kelelahan, ada baiknya pelari pemula menghentikan lari dan mengganti dengan jalan. “Selama itu normalkan pernafasan dengan cara tarik nafas dan kembali dibuang, hitung denyut nadi sampai kembali turun perlahan,” katanya.

Berty menegaskan, peningkatan denyut nadi ketika olahraga bergantung dari usia dan kemampuan seseorang. “Ada yang sudah tua tapi denyut nadinya masih baik-baik saja ketika bebannya ditambah,” ujar Berty.

Setelah gerakan inti selesai dilakukan, pemula sebaiknya kembali berjalan santai. Lakukan sampai jumlah denyut nadi kembali normal seperti sebelum pemanasan. Kemudian lakukan peregangan kembali sekitar 5-10 detik per gerakan. Pendinginan perlu dilakukan, karena saat berolahraga otot ditubuh memendek, dan pendinginan berguna untuk meregangkannya.

CHETA NILAWATY

Berita terpopuler lainnya:
Ancaman Tulang Keropos Kian Nyata

Katarak, Penyebab Kebutaan Terbesar

Olahraga Bikin Remaja Obesitas Lebih Pede 

Pria Rentan Kena Stroke dari Orang Tua Bercerai

Lawan Stres dengan Meditasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

22 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.