TEMPO.CO, London - Para peneliti di Universitas London telah menggabungkan simulator Google Earth penerbangan dengan motion sensitive controller yang memungkinkan seseorang terbang di sekitar kota menggunakan gerakan burung. Pengguna dapat mengepakkan sayap mereka untuk mengatur ketinggian atau menjatuhkan diri untuk menyelam. Bahkan, bisa digunakan untuk mengubah arah ke kiri dan kanan.
Penelitian ini merupakan bagian dari pekerjaan simulasi perkotaan dan model prosedural yang dilakukan oleh tim Bartlett Centre for Advanced Spatial Analysis (CASA) Universitas London.
Andrew Hudson-Smith, Kepala CASA, mengatakan timnya berharap membawa simulator ini ke Museum Leeds dan dipasang di tempat umum, yaitu di City Hall London.
Mereka menciptakan Pigeon Simulator yang bisa mengeksplorasi seluruh bagian kota. Pengguna dapat terbang seperti burung merpati.
Simulator ini menggunakan sensor Microsoft Kinect untuk melacak gerakan-gerakan dari tubuh pengguna. Kemudian, mengubahnya menjadi gerakan melalui web Plugin Google Earth 3D.
DAILY MAIL | ISMI WAHID
Terpopuler:
10 Pencarian Terpopuler Orang Indonesia di Google
iPad Mini ''Memakan'' iPad
Gurita Tropis Terdampar di Pantai California
Timun dan Kacang Merah Bisa Tumbuh di Ruang Angkasa
Kaus Kaki Anti Bolong