TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Riset Political Weather Station (PWS) Marcedes Marbun mengatakan tingkat keterpilihan (elektabilitas) dan kesukaan (akseptabilitas) Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, belum mengalami naik secara signifikan pasca deklarasi Ical - sapaan akrab Aburizal - sebagai calon presiden dari Golkar pada pemilihan 2014 nanti.
"Hal ini disebabkan oleh sejumlah isu yang masih melilitnya," kata Marbun, di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Ahad, 21 Oktober 2012. Menurut dia, faktor yang membuat mandeknya elektabilitas Ical antara lain persoalan lumpur Lapindo, isu pajak perusahaan Bakrie Group, konflik internal Golkar, serta sentimen Jawa dan non-Jawa.
Survei PWS menyebutkan tingkat elektabilitas Ical hanya 16,35 persen jika pemilihan presiden digelar hari ini. Tingkat keterpilihan Ical masih kalah dibandingkan tingkat elektabilitas bekas Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla dengan 22,14 persen. Adapun tingkat kesukaan Ical adalah sebesar 45,6 persen atau kalah dibandingkan Kalla (70 persen) dan Priyo Budi Santoso (49,25 persen).
Survei PWS dilakukan di 33 propinsi Indonesia dan dilaksanakan pada 15 September hingga 15 Oktober 2012. Jumlah sampel survei adalah 1070 responden dengan margin of error kurang lebih 3 persen.
Selain memaparkan tingkat elektabilitas partai politik, survei ini juga memfokuskan riset pada tingkat keterpilihan tokoh Golkar. Alasannya, partai berlambang pohon beringin itu bakal melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional akhir Oktober ini.
Marbun menyatakan, perolehan tingkat elektabilitas ini sudah semestinya disikapi Ical dengan mencari formulasi yang tepat untuk menggaet pemilih. Soalnya, pemilihan presiden akan dilakukan kurang lebih 20 bulan lagi. Menurut dia, Ical bisa memilih strategi serangan udara dengan memanfaatkan kekuatan media yang dimilikinya semaksimal mungkin.
"Serangan udara, terutama televisi, mempunyai kekuatan, daya jangkau kuat, dan daya jelajah yang mumpuni untuk menaklukkan pilihan publik terhadap partai dan presiden idaman 2014," ujar Marbun.
PRIHANDOKO
Berita Terpopuler
Tiga Kandidat Baru untuk Capres 2014
Publik Tak Lagi Percaya Lembaga Islam?
Jokowi, Anies dan Abraham Samad, Bursa Capres 2014
PKS Bidik Posisi Wapres untuk 2014
''Pengajian'', Bahasa Sandi Koruptor