TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, Abdusshomad Buchori, mendukung pembubaran paksa acara dialog publik tentang Syiah yang digelar di Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel, Surabaya.
"Dialog semacam itu bisa memicu terjadinya ketegangan baru sehingga saya setuju itu dibubarkan," kata Abdusshomad, Selasa, 23 Oktober 2012.
Menurut Abdusshomad, forum intelektual haruslah mendiskusikan hal-hal yang tidak menuai kontroversi. Diskusi ilmiah untuk merespons sesuatu yang telah terjadi pasti akan ditunggangi kelompok tertentu untuk mencari pembenaran yang justru akan memanaskan situasi.
Ketua Bidang Organisasi Albayyinat Indonesia, Habib Achmad Zein Alkaf, yang ikut membubarkan dialog, mengatakan dia terpaksa membubarkan dialog karena seluruh narasumber yang hadir cenderung membela Syiah.
Adapun Rektor IAIN Sunan Ampel, Abd A'la, menyayangkan aksi pembubaran itu. Menurut A'la, forum diskusi seharusnya dibalas dengan diskusi. "Dialog harus terus digelar supaya semua bisa jelas dan saling memahami," ujarnya.
Dialog publik bertema "Haruskah Syiah Ditolak" berlangsung Senin kemarin, 22 Oktober 2012. Acara dialog digelar oleh Senat Mahasiswa dan Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Ushuluddin. Namun, ketika acara sedang berlangsung, tiba-tiba beberapa kelompok Islam menyusup ke dalam ruang tempat berlangsungnya dialog dan memaksa agar acara dibubarkan.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita lain:
Dilamar Bakrie, Ini Jawaban Pramono Edhie
Mereka Diduga Berperan di Hambalang
SBY Tetap Positive Thinking Soal Anas dan Andi
Jurus Jitu Marzuki Alie Supaya Jadi Anggota DPR
Soal Hambalang, Menteri Agus: Tunggu Audit Selesai