TEMPO.CO, Jember -- Selain Agus Anton Fiqian, Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap lagi seorang terduga teroris lulusan Universitas Jember, Jawa Timur. Terduga teroris itu, Miko Yosiko, ditangkap Densus 88 di Jalan Raya Ciapus, Kampung Cikaret RT 01 RW 02, Kelurahan Cikaret, Kota Bogor, Sabtu lalu, 27 Oktober 2012
"Informasi yang kami himpun memang begitu (Miko alumni Universitas Jember)," ujar Kepala Kepolisian Resor Jember, Ajun Komisaris Besar Polisi Jayadi, Rabu, 31 Oktober 2012.
Jayadi mengatakan, Miko Yosiko lahir di Tuban, 9 Januari 1980. Pada 1998, dia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. Selama kuliah di sana, Miko tinggal di rumah kos, di Jalan Kalimantan X Nomor 37, Kecamatan Sumbersari. "Tidak banyak dikenal dan terdeteksi tidak ikut organisasi kemahasiswaan," katanya.
Miko yang diduga terkait jaringan kelompok Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia (Hasmi) itu memiliki istri di Jember, yakni Agustin Nurgraini. Istrinya itu baru sebulan mengajar di sekolah milik Yayayan Ad Dhuha-Sumbersari.
Kepala Hubungan Masyarakat dan Protokol Universitas Jember, Rohani, mengakui Miko memang tercatat sebagai mahasiswa di kampusnya. Dalam catatan akademis Fakultas Pertanian, Miko hanya kuliah selama enam semester.
Ia disebut sering bolos di semester gasal (ganjil) dan hanya masuk di semester genap. Terakhir, dia aktif kuliah di semester genap tahun ajaran 2003. "Semester gasal tahun ajaran 2004-2005, dia sudah dinyatakan sebagai mahasiswa DO (drop out). IPK dia terakhir 2,56," katanya.
Sebelumnya, Agus Anton Figian, 32 tahun, salah seorang tersangka kasus terorisme, ditangkap polisi di Kabupaten Madiun pada Sabtu, 27 Oktober 2012. Agus diketahui juga sebagai lulusan dari jurusan Ilmu Fisika FMIPA Universitas Jember angkatan 1999.
Lelaki yang lahir di Dusun Kepel, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember, pada 15 Januari 1980 itu, dinyatakan lulus dan diwisuda sebagai sarjana sains pada 28 Februari 2004. "Dia studi di sini selama lima tahun tujuh bulan 28 hari. Lulus dengan IPK 2,35," ujar Rohani.
MAHBUB DJUNAIDY