TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan saat ini proyek kereta api Bandara Soekarno-Hatta, Banten, sedang dalam tahap pra-studi kelayakan (pre feasibility study). Tahap ini dijadwalkan selesai pada Oktober tahun depan.
"Untuk tender investasi, akhir 2013 atau awal 2014," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan, melalui pesan pendek kepada Tempo, Kamis, 1 November 2012.
Kementerian Perhubungan mengalokasikan Rp 400 miliar untuk pembebasan lahan jalur kereta api (KA) Bandara Soekarno-Hatta, Banten. "Direktorat Jenderal Perkeretaapian menganggarkan sekitar Rp 400 miliar untuk pembebasan lahan," kata juru bicara Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan.
Ia menjelaskan, masalah pembebasan lahan tersebut tidak hanya diselesaikan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), tapi juga oleh Pemerintah Provinsi Banten serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Masalah yang selalu menghambat pengembangan infrastruktur saat ini menyangkut pembebasan lahan.
Untuk mengatasi masalah lahan, ia menyarankan pengembang KA Bandara segera membentuk tim yang melibatkan perwakilan dari pemerintah provinsi yang wilayahnya dilalui jalur KA tersebut. Bambang menjelaskan, tim nantinya juga bertugas menentukan harga tiket.
Menurut dia, kelak akan ada dua pengerjaan untuk KA bandara. Pertama, KA bandara ekspres yang akan dikerjakan oleh SMI. Kedua, monorel dari Serpong menuju bandara yang pengerjaannya akan ditangani pemerintah Provinsi Banten.
Karena itu, Bambang menambahkan, pembangunan KA bandara tersebut memerlukan koordinasi dengan PT Angkasa Pura II. "Terkait lokasi stasiun yang akan menampung kedua kereta tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan sampai saat ini stasiun yang disiapkan baru untuk KA bandara ekspres.
MARIA YUNIAR
Terpopuler:
Perampingan Rupiah Mulai Dibahas Tahun Depan
Penyertaan Modal Negara Jadi Modus Upeti BUMN
BPK: Menteri Lakukan Pembiaran di Proyek Hambalang
Indeks Kepercayaan Konsumen RI Tertinggi di Dunia
Proyek Hambalang Rugikan Negara Rp 243,66 Miliar