TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris David Cameron menyampaikan kegembiraannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas persetujuan Indonesia untuk pengembangan lapangan gas Tangguh oleh British Petroleum.
Siaran pers Kedutaan Besar Inggris, Jumat 2 November 2012 menjelaskan bahwa BP baru saja menandatangani proyek pembangunan Liquid Natural Gas senilai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 114 triliun (Kurs 1 dolar AS setara dengan Rp 9.500).
Baca Juga:
"Ini merupakan sebuah terobosan luar biasa bagi pertumbuhan perdagangan dan investasi Inggris di pasar berkembang Indonesia," kata David, di rumah dinasnya di Downing Street 10, London, Kamis 1 November 2012.
Dikutip dari Reuters, persetujuan untuk ekspansi lapangan gas Tangguh ini sudah diproses lama. BP menjanjikan ekspansi ini akan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik Indonesia. Tak kurang dari 40 persen produksi domestik Tangguh Train ke-3 ini rencananya akan dialirkan untuk Perusahaan Listrik Negara.
Pengembangan LNG Tangguh sekarang masih membutuhkan Keputusan Investasi Final dan berbagai persetujuan pemerintah lainnya. Tangguh Train 3 diharapkan sudah mulai produksi pada tahun 2018. Tangguh Train 1 dan 2 sendiri saat ini hampir semuanya diekspor untuk kebutuhan enegeri Cina, Korea Selatan, berbagai negara Asia hingga Amerika Serikat.
Selain dialirkan untuk PLN, rencana investasi juga mencakup proprosal mengalirkan gas dan listrik daerah ke Teluk Bintuni, Papua Barat. Lokasi pembangkit ini tak jauh dari Lapangan Gas Tangguh. Sebanyak 4 MegaWatt listrik rencananya akan dialirkan mulai Januari 2013.
ARYANI KRISTANTI
Berita Terpopuler:
Angelina Sondakh Akui Pertemuan di Kemenpora
Jokowi Pertanyakan 3 Soal Sebelum Loloskan MRT
Denny Kuliahi Dosennya Di Melbourne
Dahlan Serahkan Daftar ''Pemeras'' BUMN Senin
KD Pastikan Yuni-Raffi Putus