TEMPO.CO, Jakarta -- Ed Conway, editor ekonomi Sky News, menulis surat kepada CEO Apple Inc Tim Cook. Layaknya surat putus cinta atau cerai, Conway mengucapkan selamat tinggal kepada beberapa gadget buatan Apple yang pernah menjadi andalannya.
Conway merupakan "penggila" produk Apple sejak 13 tahun lalu hingga menyatakan kapok sekarang. Talak tiga. Conway pun mulai beralih ke produk Samsung. Ia menjelaskan "surat cerai talak tiga" dan alasannya dalam blognya yang dimuat Selasa, 30 Oktober 2012.
"Tak mudah bagi saya menuliskan semua ini. Menuliskan ucapan selamat tinggal. Saya telah mengalami pengalaman yang mengasyikan, namun semua kini berakhir," tulis Conway.
Conway mengatakan sudah menggunakan produk Apple sejak 1999. Ia pernah memiliki iMacs, iBooks, MacBook, iPhone, iPad, iPods, iPod touche, dan iPod nanos. "Mungkin Anda lupa, saya ketika itu remaja jerawatan dan membeli iBooks lucu, bening dan tembus cahaya (translucent). Pelan tapi pasti, warna-warni Apple merasuki kehidupan teknologi saya."
Conway mengaku sangat bergantung dan lengket dengan produk Apple. Ia pernah menguras ratusan dolar demi iPhone ketika berkunjung ke Amerika Serikat beberapa tahun lalu. Conway sudah pengalaman menjadi "juru bicara" dan "humas" dengan mengajak semua temannya membeli produk Apple. Ia juga menulis di blognya tentang Apple sebagai perusahaan dinamis, inovatif, dan sukses.
"Saya percaya adanya HYPE, seperti juga jutaan orang lain. Tapi saya tak pernah menyangka akan mengucapkan kata-kata ini: selamat tinggal. Saya sudah mengganti iPhone dengan Samsung."
Conway memberi enam catatan yang menjadi alasan dirinya meninggalkan Apple. Catatan tersebut, kata Conway, bisa jadi dianggap subyektif. "Tapi fakta ini adalah tentang produk Anda, Tim," ujar Conway.
Soal sistem operasi iOS 6, Conway mungkin bukan orang pertama yang menyampaikan keluhan ini. Ia menganggap sistem operasi terbaru keluaran Apple ini benar-benar mengerikan. "Kalau satu-dua kelemahan, saya bisa maklum," ujarnya. "Tapi sekarang, semua perubahan dan pembaruan itu jelek."
Ia mencontohkan peta, yang menjadi aplikasi unggulan pengguna telepon pintar. Apple mendepak aplikasi penting buatan Google, seperti GoogleMaps dan YouTube. Apple menyediakan aplikasi peta sendiri, tapi akurasinya banyak disorot. Conway mencoba memakai Google Map lagi dengan peramban milik Apple, Safari. Ternyata tak bisa berjalan.
Conway juga menyoroti soal iTune Match, Podcast, Facebook, Passbook, serta aplikasi jagoan Apple, SIRI. "Semua aplikasi yang dibawa itu, mohon maaf, bisa disebut sampah."
Conway juga menuliskan roh Apple yang hilang. "Terdengar sangat kasar, tapi buat apa bermanis-manis," tulis Conway. Apple, kata dia, menjadi pilihan dibandingkan Windows PC karena soal kerentanan terhadap virus. Conway juga yakin Apple selalu "serius" dalam membuat produk, meski bukan yang pertama. "Tapi sekarang tidak lagi."
iCloud, dinilai Conway, tak sebagus Dropbox. Facetime lumayan bagus, tapi masih kalah dibandingkan Skype. Peramban Safari juga masih ketinggalan dibandingkan dengan Chrome dan Firefox.
Apple, bagi Conway, memikat karena "kemurniannya", yakni membuat produk sederhana dan dapat diandalkan. Kini, Apple dianggap rumit karena tak bisa berkompromi dengan aplikasi dan perangkat lain. Misalnya, iMac baru membuang serial port USB, meskipun jutaan printer--yang menjadi kebutuhan dasar pekerja kantoran--menggunakan USB.
Pada akhirnya, Conway berkata, "Saya tak membutuhkan Anda lagi." Conway juga akan mengistirahatkan iPad-nya, meski dia masih menggunakan MacBook Air.
BUSINESSINSIDER | YANDI
Berita lain:
Tangan Besi di Balik Windows 8
Takut Matematika Berdampak Positif pada Otak
Kuburan Massal Penyu Jurrasic Ditemukan di Cina
2013, Situs Pembajak Terbesar di Dunia Hidup Lagi