TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau pintu air Manggarai pada Sabtu pagi, 3 November 2012. Jokowi melihat kondisi ketinggian air setelah Jakarta diguyur hujan sejak pukul 4 pagi tadi.
Dia menyempatkan berdialog dengan warga dan meminta agar warga waspada terhadap banjir kiriman dari wilayah Bogor. "Ketinggiannya masih normal, tapi warga harus tetap waspada. Kalau pintunya harus siap. Cideng, Karet, semua siap," kata Jokowi, Sabtu, 3 November 2012.
Sampah-sampah di pintu air, menurut dia, saat ini sudah lumayan bersih. Namun dia meminta warga terus waspada karena hujan diperkirakan akan mengguyur Jakarta ke depannya.
Jokowi mengatakan, masalah banjir bukan hanya menyangkut pintu air dan sampah. Bahkan, dia bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sepakat untuk membangun sumur-sumur serapan demi mencegah banjir. "Kami bersepakat untuk mencegat air di Ciawi. Di dalam sendiri, sumur serapan dibuat sebanyak-banyaknya di kantor, di bank, dan sebagainya," ujarnya.
Di Manggarai sendiri saat ini masih terdapat sampah-sampah di pinggir pintu air. Hanya ada satu alat pengeruk sampah di sana. "Mudah-mudahan bisa maksimal," katanya.
Petugas pintu air Manggarai, Parjono, mengatakan, ketinggian air mencapai 700 sentimeter. Sampah yang datang biasanya berasal dari hulu. Jumlahnya pun saat ini sudah di atas normal.
"Biasanya dalam sehari hanya 40 meter kubik sampah. Tetapi saat itu bisa sampai 160 meter kubik selama tiga hari. Nanti, sampah-sampah ini dibuang ke Bantargebang," ujarnya.
SUTJI DECILYA
Berita lain:
Kemahalan, Biaya MRT di Jakarta
Seluruh Puskesmas Jakarta Akan Pakai CCTV
SMAN 70 Ragu Pecat Siswa Tersangka Tawuran
Kondisi Novi Amilia Membaik Setelah Detoksifikasi
Warga Mulai Resahkan Demo Buruh di Bekasi