TEMPO.CO, London - Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, belum melupakan tragedi pembantaian timnya oleh Manchester United saat mereka bertandang ke Old Trafford musim lalu. Saat itu mereka dicukur Setan Merah 2-8 dan menjadi tragedi paling memalukan sepanjang sejarah pertemuan Arsenal dengan MU.
"Tapi itu tidak penting lagi saat ini," kata Wenger. "Karena itu, saya tidak ingin lagi membahas skor tersebut. Sebab, dalam sepak bola, saya pikir, apa yang terjadi di masa lalu tidak lagi penting. Jadi, saya tidak menaruh dendam apa-apa."
Malam nanti, Arsenal akan kembali menghadapi MU di Old Trafford dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris. Wenger boleh saja tak menaruh dendam, tapi trauma para pemain tetap merisaukannya. "Saya percaya ada aspek emosional ketika mendapat hasil buruk seperti itu," kata pelatih asal Prancis itu.
Namun Wenger optimistis mimpi buruk musim lalu itu tak akan berpengaruh besar pada penampilan timnya. Sebab, kata dia, "Sekitar 90 persen pemain yang akan tampil Sabtu ini belum pernah lawan MU." Hanya Jack Wilshere dan Theo Walcott, dua pemain yang mengalami nasib nahas itu, yang bakal diturunkan.
Wenger memang lebih cemas akan lini depan timnya ketimbang trauma dan mimpi buruk. Sebab, pemain andalannya, Gervinho, mengalami cedera pergelangan kaki. Pemain asal Pantai Gading ini harus menjalani pemulihan selama tiga minggu.
Absennya pemain ini akan menjadi pukulan telak bagi Wenger. Sebab, duo pemain depan lainnya, yakni Lukas Podolski dan Olivier Giroud, masih melempem. Podolski baru mencetak 2 gol, sedangkan Giroud baru 1 gol. Sepeninggal Robin van Persie, yang kini justru memperkuat MU, ujung tombak The Gunners memang tumpul.
Kondisi ini, tentu saja, membuat perjuangan mereka untuk mengubur mimpi buruk musim lalu itu semakin sulit. Apalagi rapor mereka di Old Trafford juga buruk. Dalam empat pertemuan terakhir di Old Trafford, mereka selalu kalah. Kemenangan terakhir mereka di markas MU terjadi hampir enam tahun lalu.
MU kini juga punya kartu truf yang bisa membuat mereka mati kutu: Van Persie. Setelah delapan tahun memperkuat Arsenal, pemain asal Belanda itu tentu mengenal betul karakter para pemain dan pergerakan lini belakang Arsenal.
Meski begitu, Ryan Giggs, gelandang MU, menilai pertandingan malam nanti tak akan mudah. Arsenal dianggap memiliki barisan belakang paling tangguh. Mereka hanya kebobolan 6 gol dari sembilan laga dan baru kalah sekali. "Pertandingan melawan Arsenal selalu berat," kata Giggs. Mengenai pesta besar mereka saat mempermalukan Arsenal 8-2, Giggs bersikap merendah. "Itu hanya kebetulan."
Saat ini MU menempati peringkat kedua klasemen sementara Liga Primer dengan 21 poin, hanya terpaut satu poin dari Chelsea, yang menjadi pemuncak klasemen. Arsenal berada di peringkat keenam klasemen dengan 15 poin.
REUTERS | TELEGRAPH | DWI RIYANTO AGUSTIAR
Berita lain:
Panggung Van Persie di MU Vs Arsenal
Jadi Ayah, Messi Orang Paling Bahagia di Dunia
Figo Ingin Madrid Juara La Liga Lagi
Persib Siap Hadapi MU