TEMPO.CO, Jakarta - Dua terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror di Poso, Sulawesi Tengah, dibawa ke Markas Besar Kepolisian RI. Keduanya bernama Joko Santoso dan Ngadimin.
Joko dan Ngadimin adalah warga Desa Labuan Kecamatan Lage, Poso. Mereka diduga merupakan anggota Jemaah Anshorut Tauhid yang terafiliasi dengan kelompok Labuan. Joko Santoso kelahiran Bayuwangi, 25 Januari 1975 dan Ngadimini kelahiran Poso, 18 Oktober 1977.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian RI, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan keduanya diduga terlibat dan terkait dengan berbagai aksi teror di Poso, serta terkait dengan kelompok pelatihan paramiliter di Gunung Biru, Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir. Namun, Boy belum menjelaskan secara terperinci peran keduanya dalam berbagai aksi teror tersebut.
Di samping Joko dan Ngadimin, Detasemen Khusus 88 Antiteror juga berhasil menangkap empat orang terduga teroris lainnya dan menembak mati dua orang lagi. Tiga orang yang berinisial N, F, dan S ditangkap saat penggeledahan di Desa Karola dan Desa Bhakti Agung, Kecamatan Poso Pesisir Utara, 31 Oktober lalu.
Lalu seorang lagi, Muhammad Yasin alias Sutomo bin Sudarto, ditangkap di Desa Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, pada Sabtu, 3 November lalu. Seorang lagi rekan Yasin, Muhammad Cholid, tewas tertembak. Sekarang mereka diamankan di Mabes Polri.
Boy mengatakan Yasin berperan memerintahkan Santoso melakukan pelatihan paramiliter di Gunung Biru, Tamanjeka, Desa Masani. Santoso adalah pemimpin pelatihan tersebut. Yasin juga yang meminta Badri, terduga kelompok teroris Solo, Jawa Tengah, untuk melatih kelompok Santoso membuat bom dan senjata api.
Adapun mengenai peran terduga teroris lain yang berhasil ditangkap di Poso, Boy belum memerincinya. Boy mengatakan mereka diduga terlibat dan terkait dengan kelompok yang melakukan berbagai aksi teror tersebut.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita Terpopuler:
Ini Nama Dua Anggota DPR yang Disebut Dahlan
Instruksi Jokowi di Tanah Tinggi Jalan Sebagian
Sofyan Djalil Dukung Sekaligus Sindir Dahlan
Alasan Dahlan Tak Laporkan Peminta Upeti ke KPK
Terduga Peminta Upeti Punya Gedung Mewah