TEMPO.CO, Washington-Presiden Barack Obama diperkirakan bakal kembali memimpin Amerika Serikat untuk masa empat tahun mendatang. Dari beberapa polling yang dilakukan pada Ahad lalu, Obama diperkirakan bakal unggul tipis dari pesaingnya, yakni kandidat dari Partai Republik, Mitt Romney, dalam pemilu yang berlangsung pada Senin 5 November 2012.
Pada pemilu tahun ini, kedua kandidat memperebutkan 538 electoral vote atau wakil suara pemilu yang tersebar di 51 negara bagian plus ibu kota Washington, DC. Beberapa negara bagian sudah menyatakan dukungan solid pada salah satu kandidat sehingga kemenangan akan ditentukan pada perolehan suara di wilayah negara bagian yang didominasi para swing voter atau suara mengambang.
Lembaga Politico menyebutkan, ada sembilan negara bagian yang memiliki suara mengambang, yaitu Colorado, Florida, Iowa, Nevada, New Hampshire, North Carolina, Ohio, Virginia, dan Wisconsin. Para pemilih di wilayah-wilayah tersebut sangat sulit diduga.
Dari hitung-hitungan Politico, Obama bisa meraih 303 suara, yang berasal dari 237 suara pendukung solid dan 66 suara dari swing state. Sedangkan Romney, total bisa meraih 235 suara yang terdiri atas 191 suara pendukung solid dan 44 suara swing state.
Hitung-hitungan lain dibuat kantor berita AP. Obama disebut memiliki dukungan solid 186 suara plus kemungkinan 63 suara. Adapun Romney memiliki dukungan 159 suara pasti, dan kemungkinan tambahan 47. Dengan demikian, ada 83 suara yang diperebutkan di Colorado (9), Florida (29), New Hampshire (4), Ohio (18), Virginia (13), dan Wisconsin (10).
Keunggulan Obama juga terlihat dari lima polling nasional yang dilakukan pada Ahad lalu. Survei CNN/ORC International menyebutkan, Obama dan Romney sama-sama mendapat dukungan 49 persen. Sedangkan berdasarkan survei Politico/George Washington University Battleground, keduanya mendapat suara 48 persen.
"Hasil polling mencerminkan kampanye yang sangat dekat. Ini pertarungan yang panas. Pemilu akan benar-benar ditentukan oleh jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya," kata pelaku survei dari Partai Republik, Bill McInturff, yang menggelar survei bersama Peter Hart dari Partai Demokrat.
Obama unggul menurut survei NBC/Wall Street Journal, yaitu 48 persen lawan 47 persen. Keunggulan yang sama didapatkan Obama dari jajak pendapat ABC News/Washington Post, yaitu 49 persen lawan 48 persen. Adapun Pew Research Center mencatat Obama unggul tiga poin, 50 persen lawan 47 persen.
Pada 24 jam terakhir menjelang pencoblosan, kedua kandidat melakukan 14 kampanye kilat di sembilan negara bagian. Romney menyambangi Ohio, setelah Florida, Virginia, dan terakhir di New Hampshire. Saat berkampanye di Cleveland, Ohio, kepada para pendukungnya, Romney mengatakan bahwa Obama telah gagal memenuhi janjinya untuk menjadi presiden "non-partisan" dan mengkritik rekam jejak rivalnya itu.
"Dia memecah belah, menyalahkan, menyerang, memisahkan, dan dia tak hanya menolak mendengarkan Republik, tapi juga menolak mendengarkan suara independen," ujar Romney.
Obama juga mendatangi Ohio dan Wisconsin, serta Iowa. Di hadapan 14 ribu pendukungnya, Obama mengatakan keputusan masa depan Amerika berada di tangan pemilih. “Itulah demokrasi,” kata Obama, yang didampingi mantan presiden Bill Clinton. “Keputusan ada di tangan Anda. Anda yang memutuskan nasib negara ini ke depan.”
REUTERS | WASHINGTON POST | CNN | BBC | RAJU FEBRIAN
Berita Terpopuler
Inilah Kartu Kredit Termahal di Dunia
Israel Takut Serang Iran
Israel Waspada Tinggi, Tank Suriah Masuk Golan
Obama-Romney Ketat sampai Akhir
Ulama Iran Prihatinkan Nasib Syiah di Indonesia
Massa Mengambang AS Galau Pilih Obama atau Romney
Sulitnya Masuki Kota