TEMPO.CO, Jakarta - Selesai sudah penantian warga Tanah Merah, Rawa Badak Atas, Koja, Jakarta Utara, untuk memiliki kartu tanda penduduk. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah menyatakan warga yang tinggal di atas tanah Pertamina itu akan bisa memiliki KTP yang selama ini mereka idamkan.
"RT dan RW serta KTP untuk Tanah Merah di Kampung Beting akan segera diproses. Tapi proses itu perlu waktu. Saya sudah perintahkan Wali Kota untuk segera memproses dan melaksanakannya," kata Jokowi, Selasa, 6 November 2012.
Jokowi menambahkan, ia juga akan berupaya menyelesaikan masalah sengketa kepemilikan Tanah Merah. Ia akan bertemu dengan Pertamina selaku pemilik sah Tanah Merah. "Ini agar tugas kami segera selesai."
Secara terpisah, Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiono mengatakan siap menjalankan amanat dari Jokowi. Namun, ia mengingatkan warga Tanah Merah, dengan pemberian KTP dan pembentukan RT/RW, bukan berarti pemerintah memberikan kepemilikan lahan Tanah Merah.
"Ini pemberian KTP untuk legalitas masalah adminstrasi kependudukan. Supaya masyarakat bisa mengurus akta kelahiran, dan sebagainya," Bambang menjelaskan
Bambang menambahkan, meski pemberian KTP tak diikuti dengan pemberian lahan, bukan berarti fasilitas vital tak bisa dibangun di Tanah Merah. Ia berkata, fasilitas seperti posyandu masih bisa dibangun di Tanah Merah.
"Tapi kalau umpama di sini dibangun jalan, dibangun sekolah, sedangkan lahannya belum jelas, ya tak bisa. Inilah yang akan diselesaikan oleh Pak Gubernur," Bambang menegaskan
Berdasarkan pantauan Tempo, saat ini berdiri ratusan rumah permanen di atas lahan sengketa. Meski ilegal, para warga bersikeras untuk bertahan. Warga Tanah Merah berulang kali berunjuk rasa di Gedung Balai Kota Jakarta. Mereka selalu meminta diresmikannya RT dan RW, serta mendapatkan KTP sesuai domisili.
ISTMAN MP
Berita Terpopuler
Jika Enam Ruas Tol Jadi Dibangun, Jokowi Digugat
Transportasi Jakarta: Jokowi Masih Hitung MRT
Kakek Ini Tangkap 19 Ular Sanca di Cipinang
Kena Gusur, Pedagang Terminal Senen Protes
Pedagang Kaki Lima Bakal Masuk Mal