TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menolak membeberkan enam nama tambahan anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang diduga meminta upeti dari perusahaan pelat merah. "Saya tidak akan menyebutkan namanya karena komitmen. Terserahlah Badan Kehormatan mau menyebut atau tidak," kata dia di kantornya, Kamis, 8 November 2012.
Dia berdalih, berkas yang diserahkan kepada Badan Kehormatan (BK) DPR kemarin berstatus rahasia. "Jadi tidak baik kalau saya membuka namanya," ujarnya.
Dahlan pun mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada BK, apakah akan menindaklanjuti pelaporannya atau tidak. "Saya orang yang diminta. Ditindaklanjuti, silakan. Kalau tidak, ya tidak apa-apa."
Kemarin, Kepala Biro Hukum Kementerian BUMN Hambra Samal mewakili Menteri Dahlan menyerahkan daftar enam nama baru anggota DPR pemeras BUMN. Dengan tambahan ini, genap delapan nama telah disetorkan kepada BK.
Menurut Dahlan, dari delapan nama yang disodorkannya, ada satu nama yang memberikan contoh baik karena justru mencegah praktek pemerasan. "Masih ada yang punya hati nurani mengingatkan bahwa yang seperti itu jangan terjadi," katanya.
ANANDA PUTRI
Berita lain:
Pemberontak Suriah Terkesima Rokok Indonesia
Di Istana, Mega-SBY Belum Juga Bertegur Sapa
Alasan Pengusaha Enggan Naikkan Upah Buruh
Kicau Kemenangan Obama Terpopuler Sepanjang Masa
Soeharto Dinilai Tak Layak Menjadi Pahlawan
Terpopuler:
Dahlan Akui Ada Oknum Kabinet Ingin Mendepaknya
Pemberontak Suriah Terkesima Rokok Indonesia
Di Istana, Mega-SBY Belum Juga Bertegur Sapa
Kicau Kemenangan Obama Terpopuler Sepanjang Masa
Alasan Pengusaha Enggan Naikkan Upah Buruh