TEMPO.CO, Jakarta - Rapat kerja daerah khusus DPD PDI Perjuangan Jawa Barat di Bandung Convention Center, Jumat, 9 November 2012, menjadi ajang partai itu memperkenalkan pasangan calon gubernur dan wakilnya, Rieke Dyah Pitaloka dan Teten Masduki, kepada seluruh pengurus kader partai itu. "Ini orang miskin, orang yang gak punya modal. Kita akan gotong royong semua," kata Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Sidarto Danu Soebroto di sela rapat kerja itu.
Sidarto ditunjuk mewakili Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mendadak batal hadir di acara itu karena suaminya, Taufik Kiemas, sakit. "Beliau harus mendampingi Taufik Kiemas yang sedang tidak sehat," kata dia.
Di depan perwakilan seluruh pengurus partai itu, mulai dari level anak cabang hingga level provinsi, serta anggota legislatif dan bupati/wali kota asal Jawa Barat, Rieke-Teten diperkenalkan. Sidarto mengumumkan, akronim Paten akan dipakai dua pasangan itu. "Paten, singkatan dari Pitaloka-Teten," ujarnya.
Sidarto memuji keduanya. Rieke disebutnya orang cerdas dan petarung. Pidato politik Rieke pun dipuji karena mampu membius semua peserta rapat itu. Sedangkan Teten, Sidarto menyebutnya sebagai tokoh GMNI, satu angkatan dengan Wakil Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareirea serta pendiri Indonsia Corruption Watch.
Rieke menjadi pusat perhatian di perhelatan itu. Sesekali dia menggoda calon wakil gubernur yang berdiri di sebelahnya di sela pidato politiknya. "Saya ingin perkenalkan. Kapayun sakedap Kang (Kedepan Kang, mengajak Teten yang berdiri di belakangnya). Ini adalah banteng liar yang akan masuk kandang. Mohon ketulusan bapak-ibu sekalian untuk memberi applause kepada saudara kita, Teten Masduki," kata dia.
Membuka pidato politiknya, Rieke memuji proses pemilihan calon gubernur yang digelar partainya. "Lewat sebuah pertarungan di internal yang sangat saya banggakan. Pertarungan yang fair dan demokratis, dan memperlihatkan sebuah partai yang jelas kelaminnya, partai ideologis," kata dia dengan suara lantang.
Rieke mengatakan, untuk seorang yang baru tiga tahun bergabung dalam partai, mendapat posisinya saat ini merupakan kesempatan yang sangat berharga. "Saya bersyukur saya tidak salah masuk partai. Saya orang baru di PDI Perjuangan, tapi saya akan buktikan, saya akan melakukan kerja-kerja ideologis yang di amanatkan ketua umum sekaligus pendiri bangsa ini," kata dia.
Dia blakblakan soal minimnya dana untuk berlaga dalam Pilkada Jawa Barat. "Kami berdua orang-orang sederhana, memang 'kismin'" ucap Rieke.
Rieke melanjutkan, “Kami berdua, jujur saja, kami hanya memiliki militansi, komitmen, ketulusan, cinta, dan kasih buat rakyat. Tidak lebih. Kami harus jujur. Kami orang-orang yang tidak punya uang. Tidak punya modal finansial.”
"Saya katakan pada forum ini, kami bukan orang-orang yang mau membeli suara rakyat, memperdagangkan suara rakyat," kata Rieke.
Saat giliran Teten tampil, dia sempat diteriaki massa gara-gara tidak memperdengarkan salam khas PDI Perjuangan. “Saya belum terbiasa. Saya akan coba belajar untuk mengatakan: Merdeka (3 kali),” kata dia.
Dia sempat membalas joke Rieke. "Saya bukan kader partai, tapi kader idelogis," kata Teten. "Saya banteng liar yang kembali ke kandang, tapi bukan berarti saya banteng yang jinak."
Teten mengatakan bukan pilihan mudah bagi PDI Perjuangan untuk menjatuhkan pilihan kepada dirinya sebagai calon wakil gubernur di Jawa Barat. "Tolong saya jangan dimusuhi karena mengambil kesempatan ini. Tapi saya berjanji akan menebus harga yang sangat mahal ini untuk mewujudkan misi partai." katanya.
Menurut dia, aktivis seperti dirinya kerap dituduh sebagai pelaku depolitisasi partai politik karena kritikannya yang keras. Dia menepisnya. Dia beralasan, partai politik merupakan pilar utama untuk mewujudkan demokrasi. "Sekarang kita ingin memulai kembali mengajak masyarakat sipil berkoalisi dengan partai politik," kata Teten.
Ketua Pelaksana Harian DPD PDI Perjuangan, Tubagus Hasanudin, yang didapuk sebagi Ketua Tim Pemenangan pasangan itu menepis tudingan bahwa dua calonnya itu tidak punya pengalaman. "Ya, belum punya pengalaman yang kotor," kata dia.
Hasanudin mengatakan partainya akan mengantar dua pasangan itu mendaftar esok hari, Sabtu, 10 November 2012, di KPU Jawa Barat. "Sekitar jam 10 pagi," ujarnya.
AHMAD FIKRI
Berita Terkait:
Rieke-Teten Kompak Tampil Serba Putih
Nama Cagub Jabar dari PDIP Tunggu Rapat Internal
PDI-P Akan Maju Sendiri Tanpa Koalisi
PDI-P Umumkan Calon Gubernur Jabar Besok
PDIP Segera Putuskan Calon Gubernur Jawa Barat