TEMPO.CO, Bandung - Rieke Dyah Pitaloka dan Teten Masduki datang ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, hari ini, Sabtu, 10 November 2012. Mereka datang untuk mendaftar sebagai kandidat gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat periode 2013-2018.
Ketika diminta berbicara di depan publik, Rieke mulai memperkenalkan dirinya. Namun, ada satu hal unik yang dikatakan Rieke tentang namanya.
"Saya Rieke Dyah Pitaloka, nama Dyah Pitaloka diambil dari nama putri Pajajaran yang konon mewakafkan hidupnya demi tanah Pasundan. Lebih baik mengorbankan nyawa daripada tanah Parahyangan diinjak-injak," kata Rieke di aula Sekretariat KPU Jawa Barat.
Rieke kemudian memperkenalkan pasangannya, Teten Masduki, yang disebutnya sebagai tokoh anti-korupsi. "Kehadiran kami adalah sebuah upaya perjuangan kurang lebih 100 hari ke depan. Kami berhadapan dengan politik transaksional, pragmatisme politik, sementara kami hanya memiliki militansi, komitmen, ketulusan, cinta, dan kasih buat rakyat," kata Rieke.
Giliran Teten Masduki berbicara. "Kami berdua sering disebut tidak punya pengalaman. Ini satu keunggulan, paling tidak kami tidak pernah korupsi," kata dia. "Kami punya komitmen yang kuat. Saya punya sejarah panjang yang tidak perlu saya jelaskan di sini. Saya ingin mencari ikhtiar baru di pemerintahan untuk melakukan perubahan."
Menurut Teten Masduki, dirinya dan Rieke sudah berkomitmen untuk tidak mempersoalkan posisi gubernur atau wakil gubernur dalam pilkada Jawa Barat itu. "Kami akan melakukan politik baru, tidak akan cerai di tengah jalan, dengan alasan jabatan, atau proyek. Teungtueingen proyek, ulah. Urah rek beberes," kata dia.
AHMAD FIKRI
Berita terpopuler lainnya:
Rieke-Teten, Pasangan Pertama Daftar di KPU Jabar
Rieke-Teten Usung Strategi ala Jokowi-Ahok
Rieke-Teten Datangi Kantor PDI Perjuangan
Rieke-Teten Yakin Rebut Kursi Gubernur Jawa Barat